TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Telepon tak berhenti berdering. Itulah yang dialami dua orangtua Komjen Pol Tito Karnavian, setelah anaknya menjadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR.
H Achmnad Saleh dan Hj Supriatini, kedua orangtua Tito, mengaku terkejut dan tak punya firasat anaknya bakal menjadi orang nomor satu di ajajaran Polri
"Sanak kerabat semua tidak berhenti menelepon dari tadi. Mereka yang pertama memberitahu Tito menjadi calon tunggal Kapolri, saya sudah plong sekarang, mudah mudahan Allah tunjukkan yang terbaik," ungkap Achmad Saleh, ayahanda Tito Karnavian, ketika di jumpai di kediamannya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (15/6).
Ia menyampaikan sejak bergulirnya proses pencalonan Kapolri, sanak keluarga sebenarnya tidak begitu berharap. Pasalnya, Tito yang merupakan alumni SMA 2 Palembang itu paling junior dibandingkan para calon yang lain.
Terakhir, Achmad Saleh bertemu anaknya ketika Tito masih menjabat Kapolda Metro Jaya.
Saat itu ia sempat berpesan, ke depan persaingan akan semakin ketat. Jika memang sudah digariskan Allah SWT untuk mengemban amanah, hal itu akan terjadi.
"Saat itu dia menyampaikan tidak memiliki ambisi untuk jabatan yang lebih tinggi. Saya katakan persaingan pasti akan semakin berat, semua berebut mencari posisi, kalau ada suratannya pasti akan terjadi," tegasnya
Ia mengharapkan doa seluruh rakyat Sumatera Selatan agara proses fit and profer test di Komisi III DPR dapat dilalui putranya dapat dilalui secara baik. Achmad Saleh menyatakan sejak kecil Tito telah menunjukkan kedisiplinan.
Misalnya saat putranya itu mendapatkan pekerjaan rumah dari sekolah, tugas itu akan diselesaikan sampai tuntas.
"Sejak kecil memang disiplin. Kalau sekolah itu biasa saja penampilannya, tapi kalau ada tugas dari sekolah, langsung dikerjakan. Jika ada seorang teman mengajak bermain, ia tak acuh saja," jelasnya
Sikap disiplin tersebut menurutnya, sesuai dengan makna nama Tito Karnavian yang diberikan. Tito mengacu pada nama Presiden Yugoslavia, Josip Broz Tito, yang dikenal sebagai pemimpin yang disiplin serta disegani di zamannya.
Sedang Karnavian mengacu pada sebuah karnaval yang dilihatnya di detik sebelum kelahiran putranya itu. Ada harapan besar Tito Karnavian dapat menjadi pemimpin.
"Itu harapan saya. Sejak dia kecil saya berharap bisa menjadi pemimpin di masa yang ada datang. Mungkin sudah digariskan Allah untuk dapat mengemban amanah ini," tegasnya. (Sripo)