News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

Tito Karnavian Diminta Tuntaskan Kasus Perdagangan Manusia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian saat tiba di ruang rapat Komisi III DPR RI untuk menjalani Fit and Proper Test Calon Kapolri, Kamis (23/6/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisaris Jenderal Tito Karnavian diminta untuk menyelesaikan kasus perdagangan manusia (human trafficking) di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Harapan itu disuarakan warga NTT melalui Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman di NTT, saat fit and proper test calon tunggal Kepala Polri (Kapolri), Jakarta, Kamis (23/6/2016).

"Selesaikanlah kasus human trafficking yang menjadi masalah utama di daerah ini. Karena ganti-ganti Kapolri tapi tidak ada perubahan masalah ini di daerah saya. Banyak soal lain yang disampaikan tapi yang utama adalah soal human trafficking," ujar politikus Demokrat itu.

Benny jelaskan, sejak pengajuan Tito oleh Presiden, warga di daerah pemilihannya banyak mengirimkan pesan singkat untuk mendukung pencalonan tersebut.

Tapi, permintaan penuntasan persoalan perdagangan manusia yang marak terjadi di daerah pun diminta bisa dilakukan Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut, saat menjabat Kapolri nantinya.

Sementara itu Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyinggung kasus Freeport dan dugaan pelanggaran HAM saat fit and proper test Tito Karnavian sebagai calon Kapolri.

Bambang saat itu menyampaikan pengantar pembukaan uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri tunggal Tito Karnavian di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Politikus Golkar itu mengingatkan Tito soal kasus Freeport yang membuat heboh DPR.

"Teman-teman yang mulia sibuk bersidang karena nama saudara disebut dalam transkrip pembicaraan para pihak di forum MKD. Harus dijelaskan yang memaksa Ketua DPR yang sekarang Ketua Umum kami mundur," kata Bambang.

Bambang mengakui rekam jejak Tito yang ditelusuri PPATK dan KPK berstatus bersih.

Namun, terdapat catatan lain yang harus diklarifikasi yakkni dugaan pelanggaran HAM terkait kasus terorisme.

Contohnya, operasi Jalin Jantho di Aceh tahun 2010 dengan 15 orang salah tangkap. Operasi Cawang dengan dua orang tewas.

Kasus CIMB Medan dengan tiga orang tewas dan penggerebekan gembong teroris Noordin M Top.

Bambang lalu mengingatkan Tito.

"Apakah saudara membawa polisi sebagai pembela rakyat atau sebagai pelindung kekuasaan," ujar Bambang.

Pantauan Tribunnews.com, Tito hadir didampingi sejumlah jenderal lintas angkatan. Ia mengenakan pakaian dinas lengkap.

Di mejanya, terlihat dua map berisi bahan pemaparan calon Kapolri, buku kecil serta tablet komputer.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini