News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vaksin Palsu

Menteri Kesehatan Gendong Bayi dan Sapa Ibu-ibu Saat Sambangi Klinik Pengguna Vaksin Palsu

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek (kanan) didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto di Gedung Bareskrim Polri, Kamis (30/6/2016)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek bersama Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono mendatangi Klinik Bidan M Elly Novita S yang berada di Jalan Raya Centex, RT 05 RW 10 Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2016).

Kedatangan keduanya terkait kasus vaksin palsu yang diduga dilakukan di klinik tersebut.

Nila yang menggunakan batik warna merah, datang ke lokasi didampingi beberapa orang stafnya.

Sesampainya di lokasi, Nila langsung masuk ke dalam klinik dan menyempatkan diri menyapa para ibu yang membawa bayi ke klinik tersebut.

Nila juga menggendong bayi yang datang ke klinik tersebut dan menyapa para ibu untuk kemudian masuk ke ruang praktik Bidan Elly.

Dalam kesempatan tersebut Nila mengatakan kedatangannya tersebut karena mendapatkan informasi bahwa klinik tersebut menggunakan vaksin palsu.

"Kita dapat kabar dari Bareskrim yang mengatakan di sini ada pemakaian vaksin palsu. Makanya kita langsung ke sini," kata Nila kepada awak media.

Ia menambahkan pihaknya sudah membentuk Satgas Penanganan Vaksin Palsu untuk menangani kasus yang sudah meresahkan masyarakat banyak itu.

"Kita sudah buat Satgas Penanganan Vaksin Palsu yang terdiri dari Bareskrim, Kemenkes, dan juga Badan POM. Ikatan Dokter Anak Indonesia juga akan bekerjasama dengan kita untuk menangani masalah ini," tegasnya.

Nila juga mengungkapkan pihaknya akan melakukan pengecekan terkait dampak yang timbul akibat pemakaian vaksin palsu.

Selain itu pihaknya juga akan memberikan vaksin ulang kepada para bayi yang sebelumnya diberikan vaksin palsu oleh klinik tersebut.

"Kita akan cek perbedaan antara penggunaan vaksin impor yang diduga palsu dengan vaksin yang diberikan pemerintah secara gratis. Kami juga masih meneliti lagi terkait dampaknya, jadi belum bisa merincikan lebih detail," ujarnya.

Penulis: Junianto Hamonangan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini