TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain kemacetan lebih dari 10 jam saat arus mudik Lebaran 2016 di ruas Tol Pejagan, belakangan adanya pemudik yang meninggal karena kemacetan parah turut menjadi pergunjingan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan tidak sepakat bila kemacetan parah di Tol Pejagan jadi penyebab pemudik meninggal. Menurut Jonan, pemudik meninggal karena penyakit bawaan yang dideritanya.
Menyoal hal itu, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan soal kebenaran itu, perlu merujuk pada keterangan dari rumah sakit yang merawat pemudik.
"Dilihat dulu, hasil pemeriksaan dari rumah sakit, kami tunggu hasilnya. Apa meninggal memang karena kelelahan apa karena sakit. Apa iya kelelahan sampai begitu," tutur Badrodin, Rabu (6/7/2016) di Mabes Polri.
Ditegaskan Badrodin, di ruas jalan tol sudah ada ketentuan bahwa bahu jalan tidak boleh dijadikan tempat istirahat atau lainnya. Pasalnya bahu jalan khusus digunakan untuk jalur evakuasi.
"Bahu jalan tidak boleh dijadikan tempat istirahat, karena itu untuk emergensi, anggota polri yang patroli dan mobil derek. Banyak masyarakat tidak disiplin, walau macet jangan saling serobot," tambahnya.
Untuk diketahui, seorang pemudik meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah terjebak dalam kemacetan arus mudik Lebaran 2016 di pintu Tol Brebes Timur, Senin (4/7/2016) lalu.
"Kami sudah berusaha menolong menyelamatkan nyawa Ibu Suharti (50) yang kelelahan, tapi tidak berhasil," kata Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jawa Tengah, Amir Darmanto, Selasa (5/7/2016).
Menurut Amirn setelah turun dari bus Sumber Alam tujuan Yogyakarta, korban sempat singgah di Posko Mudik PKS Kab Brebes dan bermaksud untuk buang air kecil.
Sebelum masuk toilet, korban pingsan dan kritis. Sesampainya di Puskesmas terdekat setelah menerobos kemacetan, korban sudah meninggal dunia. Jenazah dibawa ke rumah duka di Yogyakarta.