Laporan wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny BIlly
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biasanya pada musim Lebaran pendapatan para pedagang di pusat-pusat berkumpulnya pemudik seperti terminal dan stasiun bertambah derastis.
Namun hal tersebut tidak terjadi pada salah satu Warung Soto di terminal bus Kampung Rambutan.
Lebaran kali ini, Warung Soto tempat Pak Udin bekerja justru mengalami penurunan jumlah pemasukan.
"Dibandingkan hari-hari kemarin, masih ramaian tahun lalu. Ramadan kali ini pembelinya jarang, biasanya H-10 udah mulai banyak tuh yang beli, tapi sekarang mah sepi. Mungkin karena orang-orang naiknya di pintu depan Kampung Rambutan" ungkap Pak Udin yang tahun ini tidak pergi bermudik karena sedikitnya jumlah pemasukan.
Pemasukan Warung Soto yang menyediakan soto ayam, babat, dan kikil itu Lebaran 2015 lalu mencapai Rp.1.5 juta per hari, sedangkan tahun 2016 ini hanya Rp. 1 juta, terjadi penurunan sekitar 33 %.
Berdasarkan penjelasan Pak Udin, jumlah pembeli pada arus mudik mencapai puncaknya pada H-2 Lebaran minggu lalu (03/07/2016) sedangkan pada arus balik beliau tidak berharap begitu banyak kepada para pemudik.
"Pas arus mudik, warung paling rame waktu H-2 Lebaran. Kalau buat arus balik belum keliatan ramainya, cuma kalo pemudik yang tiba dari kampung kan biasanya pas udah pada mau masuk sekolah, maka pengunjung mau makan mikir-mikir dulu biar hemat"
Warung Soto ini sangat mudah ditemui, terletak di deretan kios makanan ruang tunggu keberangkatan tepat di depan Pos Keamanan Lebaran Terminal Bus Kampung Rambutan.
Pak Udin sendiri menjajakan soto racikannya dari pukul 07.00 pagi sampai sehabisnya bahan baku. Karena saat ini sedang sepi, Pak Udin bisa sampai pukul 19.00 membuka warungnya.
Untungnya, tidak ada batasan waktu dari PIhak Kampung Rambutan kepada para pedagang di Terminal Bus Kampung rambutan.