Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan pemerintah memangkas jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga 500 ribu orang, tidak membuat PNS ketakutan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Zudan Arif Fakhrullah, di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
Kata dia, justru PNS antusias terhadap kebijakan tersebut. Karena salah satu cara pemerintah merasionalisasi, adalah memberikan pensiun dini bagi PNS.
Dengan begitu, PNS yang pensiun berhak mendapat uang pesangon.
"Malah (ada yang) minta pensiun, ditanya pesangonnya berapa, kalau besar bisa jadi pensiun," kata Zudan Arif Fakhrullah kepada wartawan.
Ia menyangkal bila ada yang menganggap kebijakan rasionalisasi itu, menimbulkan keresahan di lingkungan PNS.
Rasionalisasi itu bagi PNS adalah peluang untuk lebih mengembangkan diri. "Karena dia bisa buka peluang di tempat lain kan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Yuddy Chrisnandi, menyebut akan ada 1 juta PNS yang dipangkas. Alasan utama pemangkasan, adalah penghematan anggaran.
Pemangkasan dilakukan melalui moratorium penerimaan, pemecatan, dan pensiun dini. Belakangan rencana itu diubah.
Target pemangkasan diturunkan menjadi 500 ribu, dengan cara moratorium penerimaan, dan pensiun dini.