News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi Teror Meningkat, Dikhawatirkan Ada yang Ingin Ciptakan Perang Baru

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat memberikan keterangan pers terkait rencana proses otopsi jenazah Siyono, seorang terduga teroris asal Klaten, di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan intensitas aksi teror terus meningkat di berbagai belahan dunia.

Tidak hanya terjadi di luar negeri, seperti di Nice, Prancis, Kamis (15/7/2016), tapi juga terjadi di dalam negeri, yakni aksi bom bunuh diri di Solo, pada 5 Juli lalu.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, menyayangkan bila kasus teror yang terjadi belakangan ini.

"Yang harus diberikan pemahaman adalah, kita tidak tahu kelompok mana dan siapa yang bermain," katanya kepada wartawan, di kantor PP Muhamadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2016).

Yang pasti, akibat aksi-aksi tersebut ada kelompok yang dipojokkan. Selain itu, terjadi juga potensi benturan antar kelompok. Menurut Danil, hal itu sudah seharusnya dihindari.

"Seolah-olah terkait semuanya. Saya punya kekhawatiran, ada usaha kelompok tertentu, siapapun itu, dia ingin menciptakan perang baru," terangnya.

Di Indonesia hal tersebut bisa diantisipasi. Caranya adalah dengan melakukan pemberantasan terorisme.

Tentunya melalui cara cara yang patut, yakni mengedepankan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Bila cara tersebut gagal diterapkan, yang terjadi adalah munculnya pelaku teror baru.

"Karena selama ini penanganan terorisme di Indonesia justru melahirkan terorisme baru," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini