Menyehatkan! Ini 5 Makanan Organik yang Kaya Akan Nutrisi dan Mudah Ditemui
Secara garis besar, makanan organik merupakan makanan yang bebas dari bahan kimia.
Penulis: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Tren mengonsumsi makanan organik semakin digandrungi oleh banyak orang, termasuk masyarakat Indonesia. Bahkan, tren konsumsi organik masyarakat di Tanah Air meningkat berdasarkan penelitian Statistik Organik Indonesia (SPOI) 2023 yang dirilis pada Januari 2024 lalu.
Selain makanan organik segar seperti buah dan sayur, penelitian tersebut mengungkap bahwa masyarakat mulai beralih ke produk organik lainnya, seperti makanan olahan, kosmetik, suplemen kesehatan, perlengkapan kesehatan, hingga fesyen.
Hasil penelitian mencatat sejumlah produk organik yang kian populer di kalangan masyarakat. Di antaranya adalah kacang-kacangan dengan persentase 50 persen; teh dan kopi, 50%; makanan ringan organik, 49%; serta mi dan pasta yang mencapai 43%.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Dengan lahan pertanian subur, masyarakat dapat dengan mudah menemukan produk organik lokal, termasuk buah-buahan, sayur-mayur, dan rempah-rempah. Keunggulan ini juga memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor produk organik ke pasar internasional.
Apa Itu Makanan Organik?
Secara garis besar, makanan organik merupakan makanan yang bebas dari bahan kimia. Para petani dan produsen makanan organik menanam dan memproduksi makanan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, seperti pestisida dan pupuk buatan.
Kesejahteraan hewan dan keberlanjutan lingkungan merupakan isu penting bagi petani organik. Istilah 'organik' juga dapat mencakup produk hewani. Misalnya, telur yang disertifikasi organik berasal dari ayam yang diternakkan di alam bebas, bukan dari ayam yang dipelihara di dalam kandang.
Meskipun makanan organik bebas dari bahan kimia sintetis, bukan berarti sepenuhnya bebas dari residu kimia. Mengutip laman Better Health, makanan organik mungkin ditanam di lahan yang sebelumnya digunakan untuk pertanian non-organik. Oleh karena itu, masih ada kemungkinan terpapar residu kimia.
Namun demikian, kandungan residu pestisida dalam makanan organik jauh lebih rendah dibandingkan dengan makanan yang dihasilkan melalui pertanian konvensional, yang menggunakan bahan kimia sintetis.
Baca juga: 7 Jenis Tanaman Obat Berkhasiat Paling Populer di Indonesia, Sebaiknya Ada di Rumah!
Kandungan Nutrisi dalam Makanan Organik
Penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi antara tanaman organik dan konvensional tidak memiliki perbedaan signifikan pada vitamin dan mineral utama. Meski demikian, beberapa makanan organik diketahui memiliki tingkat nitrat yang lebih rendah, vitamin C yang lebih tinggi, serta kandungan mineral tertentu seperti fosfor, magnesium, dan zat besi yang lebih banyak.
Mengutip dari laman Kemenkes, tinjauan literatur menunjukkan bahwa sereal, kentang, dan sayuran organik maupun non-organik memiliki kandungan mineral, elemen pelacak, vitamin B, vitamin A, dan beta-karoten yang hampir sama.
Namun, kentang organik cenderung memiliki kadar vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan kentang konvensional. Sayuran daun organik juga menunjukkan kecenderungan serupa. Selain itu, legum dan sereal organik seperti gandum dan jagung memiliki protein lebih rendah, tetapi kualitasnya lebih baik karena kandungan asam amino esensial yang lebih tinggi. Meski demikian, penelitian tentang hal ini masih terbatas, sehingga hasilnya belum sepenuhnya konsisten.
Jadi Industri yang Sedang Berkembang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.