2 Kali Megawati Tantang Penyidik KPK AKBP Rossa: Saya Nggak Tahan Juga Akhirnya!
Sudah dua kali Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menantang penyidik KPK, AKBP Rossa, untuk menghadapnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kembali menantang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Rossa Purbo Bekti.
Dalam pidato HUT ke-52 PDIP, Megawati mendesak AKBP Rosaa agar tak bertindak sebagai pengecut dan datang menghadapnya.
"Siapa Rossa itu? Sini. Datang ke saya, jangan pengecut! Saya nggak tahan juga loh akhirnya!" kata Megawati di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Megawati lantas menuding KPK hanya membidik PDIP. Ia juga mempertanyakan mengapa lembaga anti-rasuah hanya berfokus mengincar partainya.
Karena itu, Megawati menegaskan kepada kadernya untuk tidak takut pada ancaman kasus hukum.
"Masak sih yang lain enggak dibegitukan (diproses hukum)? Hanya kita saja digebak-gebuk, dengan cara sepertinya ini adalah situasi yang sah."
Baca juga: PDIP Tuding Penyidik KPK Stres karena Tak Temukan Apa-apa di Rumah Hasto: Semua Ruangan Dibongkar
"Mana sahnya? Mana sini ahli hukum (beri komentar)? Tuh, ada Pak (Yasonna) Laoly, tinggi. Jangan takut!" tutur Megawati.
Momen pidato HUT ke-52 PDIP ini menjadi kali kedua Megawati melayangkan tantangan terhadap AKBP Rossa.
Pada 5 Juli 2024 ketika pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 diperpanjang hingga 2025, Megawati juga menantang AKBP Rossa untuk mendatanginya.
"Saya berani kalau umpamanya suruh datang Rossa, ngadepin aku," ujar dia saat itu, dikutip dari Kompas.com.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyinggung pangkat AKBP yang disandang Rossa, setara dengan Letkol.
Sementara, Rossa bekerja sebagai penyidik di KPK yang dibentuk Megawati saat menjabat sebagai Presiden.
"Gile, orang KPK yang bikin itu saya. Panggil dia aja, pangkatnya apa? Baru Letkol saja, belum Jenderal," sindir Megawati.
"Saya panglima tertinggi (sebagai Presiden saat mendirikan KPK). Yang misahin polisi (dari ABRI), itu saya. Keren lho, saya ini," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.