TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyatakan, sebanyak 70 persen lebih peristiwa kecelakaan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 1437 Hijriah, melibatkan sepeda motor.
Sementara, data dari Korlantas Polri menyebutkan, sejak H-6 hingga H+8 angkutan Lebaran tahun ini terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas jalan sebesar 6 persen dibanding tahun lalu.
Jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun ini sebanyak 2.979 kejadian, menurun dibanding tahun lalu sebanyak 3.172 kejadian.
"Jumlah kecelakaan lalu lintas, serta korban meninggal, luka berat dan luka ringan turun dibanding tahun lalu," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Korban meninggal dunia pada tahun ini sebanyak 558 korban jiwa atau menurun 20 persen dibanding tahun lalu dengan korban meninggal dunia sebanyak 694 korban jiwa.
Korban luka berat danluka ringan juga turun, masing-masing sebesar 15 persen dan 5 persen
Menteri Jonan mengatakan, seluruh pihak telah bekerja keras dan maksimal dalam penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini sebagaimana arahan Presiden.
Seluruh pihak akan melakukan instropeksi dan evaluasi terhadap sejumlah kekurangan dan persoalan yang terjadi di lapangan.
“Kami menyadari masih banyak kekurangan dan sejumlah persoalan di lapangan khususnya untuk moda berbasis jalan raya. Misalnya soal kemacetan pada puncak arus mudik di ruas Brebes-Tegal,” ungkap Jonan.
Dalam kesempatan tersebut, Jonan mewakili seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan lebaran menyampaikan permohonan maaf terkait adanya korban meninggal selama penyelenggaraan angkutan lebaran.
“Atas nama semua stakeholder, kami menyampaikan rasa penyesalan atas jatuhnya korban meninggal dunia serta permintaan maaf sebesar-besarnya. Semoga angkutan Lebaran ke depannya bisa berjalan lebih baik lagi,” kata Jonan.