TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menekankan pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam memberantas terorisme di Indonesia.
Menurutnya, secara umum ada tiga hal yang mendorong menguatnya terorisme.
Pertama yaitu faktor domestik, seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, serta perlakuan hukum yang tidak adil.
Kedua yaitu faktor internasional serta faktor kultural.
"Sehingga, terorisme tidak hanya cukup diselesaikan dengan upaya penindakan saja, namun juga dibutuhkan upaya Pencegahan. Pendekatan criminal justice system terhadap kelompok teroris harus diiringi dengan pendekatan ekonomi, sosial, dan budaya dalam kerangka pencegahan agar tidak terulang lagi kedepannya," katanya dalam pesan singkat, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Terorisme, lanjutnya merupakan tindakan kriminal dan sudah menjadi isu transnational, maka kelompok teroris dirasa telah memiliki jaring internasional yang cukup kuat dalam mendukung aspek logistik, pendanaan, dan juga ikatan emosional.
Keberhasilan Satgas Tinombala dalam operasi di Pegunungan Tambarana, kata Fadli patut diapresiasi.
Tewasnya Santoso diharapkan dapat melumpuhkan kelompok teroris yang dipimpinnya.
"Saya juga mengapresiasi Operasi Tinombala ini dikarenakan upaya yang dilakukan oleh tim gabungan Polri dan TNI ini sangat luar biasa. Banyak sekali pengorbanan yang diberikan oleh para anggota Satgas Tinombala sejak beroperasi pada Januari 2016. Termasuk gugurnya 13 anggota TNI dalam kecelakaan helikopter pada saat menjalankan tugas pada Maret lalu," ujarnya.