Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Heboh video cekcok diduga anggota DPR Arif Wibowo dengan Anak Buah Kapal (ABK) beredar didunia maya. Diberitakan Arif memukul ABK tersebut, namun Politikus PDIP itu membantahnya. Arif mengatakan insinden cekcok itu berakhir dengan damai pada hari itu.
“Saya tidak pernah pernah memukul orang! Dan demi Allah demi Rasulullah saya tidak mengaku sebagai Anggota DPR saat cekcok itu,” kata Arif ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (27/7/2016).
Arif lalu menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Saat itu, Politikus PDIP itu bersama keluarganya akan menyeberang ke Banyuwangi melalui kapal. Saat itu mobil yang digunakannya berhenti sejenak untuk menurunkan istri dan anaknya.
"Mobil saya berhenti dulu. Karena parkir mobil pasti mepet. Nah kalau mepet sulit untuk keluar, saya kan dengan anak dan istri, lelah capek situasi panas," kata Arif ketika dihubungi wartawan, Selasa (26/7/2016) malam.
Saat akan menurunkan keluarganya, Arif mengaku dibentak dan dimarahi Anak Buah Kapal (ABK). Ia meminta ABK itu bersabar sebab anak perempuan juga ingin turun.
"Itu anak-anak muda bentak-bentak saya sambil petenteng-petenteng. Saya kan orangtua. Saya ayah yang menjaga anak supaya aman. Maka saya otomatis marah, maka terjadi dorong-dorongan. Lalu saya ditendang sampai jatuh, saya ini korban," katanya.
Arif mengaku tidak memperkenalkan diri sebagai Anggota DPR. ABK tersebut lalu menendang Arif sampai terjatuh. Ketika ia berusaha mendekati ABK tersebut, kembali politikus PDIP itu ditendang.
"Saya maju lagi ditendang lagi sampai nabrak mobil saya dan tas saya isi handphone terlempar semua. Bisa dilihatlah videonya kalau saya ditendang, yang kedua sampai nubruk mobil," kata Arif.
Ia menuturkan keributan tersebut membuat ABK lain berkumpul. Arif tak mengetahui jumlah ABK yang mengerubunginya. Hal itulah yang membuat keluarganya ketakutan.
"Semuanya yang ada dalam mobil utu ketakutan. Istriku, anak-anakku, om-ku ketakutan. Tentu supir saya alamiah responsif memukul ini bocah, bibirnya berdarah, bukan sobek loh. Itu bukan perintah saya," katanya.
Tidak berselang lama, terdapat satpam dan tentara yang memintanya ke Polsek Gilimanuk. Ia pun dijemput motor untuk mendatangi polsek. Akhirnya, Arif bersama keluarga tertahan selama lima jam di Polsek. Saat di Polsek Gilimanuk, Arif ditanya mengenai pekerjaan.
“Saya juga baru bilang saya Anggota DPR ketika polisi tanya apa pekerjaan saya, masa saya bilang kuli bangunan, saya juga jelasin saya di Komisi berapa dan dari fraksi mana. Karena lagi sama keluarga ya saya biasa aja dan engga kelihatan kaya anggota kok, pakai kaos, celana pendek dan sendal,” katanya.
Arif menuturkan atasan ABK itu meminta maaf saat berada di Polsek. Atasan tersebut, kata Arif, mengakui anak buahnya memiliki reputasi emosional.
"Anak itu juga minta maaf ke saya, malah minta bantu saya untuk pengobatan Rp 500ribu. Dia cium tangan saya, sudah selesai dan sudah damai, sudah tidak dendam, malah anak itu bilang kalau nyebrang mau ketemu," imbuhnya.
Arif pun heran dengan adanya video yang beredar di media sosial. Sebab, permasalahan tersebut sudah selesai dan berakhir dengan perdamaian pada hari itu. "Saya heran siapa yang mengunggah video. Kejadiannya itu singkat banget, saya juga tidak hafal kalau ditanya detail-detail kejadiannya,” imbuhnya.