TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melalui proses panjang selama kurang lebih dua tahun, Tim Penulis Buku Sejarah Trimurti, pendiri Pondok Modern Gontor, akhirnya telah merampungkan semua proses riset, penulisan, koreksian dan editing buku Trimurti.
Proses terakhir dilakukan dengan pentashihan ke Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi dan Dr Hamid Fahmi Zarkasyi yang dilakukan di Kampus Universitas Islam Darussalam (UNIDA), Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (27/7/2012).
Sebelumnya, Tim Penulis telah sowan ke Pimpinan Pondok Modern Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, di Gontor pada Juni lalu juga untuk melakukan tashih. Hal yang sama juga telah dilakukan ke Dr Husnan Bey Fananie, yang saat ini tengah bertugas di luar negeri menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Azerbaijan.
Selanjutnya buku yang diberi judul TRIMURTI tersebut akan segara diproses untuk naik cetak yang ditargetkan akan dimulai pada 2 Agustus mendatang.
"Alhamdulillah, semoga di proses selanjutnya kami dimudahkan Allah SWT," kata Tim Penulis Sejarah Trimurti, Wiyanto Suud.
Buku sejarah Trimurti ini merupakan buku serial sejarah pendiri Pondok MOdern Gontor yang rencananya akan dibuat empat seri (Tetralogi). Untuk serial kedua, ketiga dan keempat rencananya akan diselesaikan secara bertahap selama 10 tahun hingga peringatan satu abad Gontor.
"Pada seri pertama ini kami hanya menulis tentang sejarah awal beridirinya Gontor dari era Pondok Tegalsari, Gontor lama dan Gontor baru dari tahun 1750 hingga 1936," kata Wiyanto Suud.
Tim penulis lainnya, Khoirul Imam, menjelaskan sedikit isi buku yang banyak bercerita tentang sejarah tiga tokoh pendiri Pondok Gontor; KH Ahmad Sahal, KH Zaenuddin Fananie dan KH Imam Zarkasyi.
"Kita berusaha menampilkan sosok masing-masing tokoh yang merupakan satu kesatuan utuh dan sama-sama memiliki peran besar dalam proses berdirinya Pondok Modern Gontor. Selain itu kita juga berusaha mencari genealogi Gontor," kata Khoirul Imam.
Buku ini juga telah disetujui Panitia peringatan 90 Tahun Gontor untuk dibedah di kampus Gontor pada acara bedah buku karya alumni Gontor yang juga jadi rangkaian agenda peringatan 90 tahun Gontor.
"Sesuai agenda yang telah dirilis, bedah buku karya alumni akan digelar pada 2 September. Ada dua buku yang akan dibedah yakni buku karya Ustadz Ahmad Suharto dan buku Trimurti karya teman-teman alumni tahun 2000," kata Penanggung Jawab Bedah Buku 90 Tahun Gontor, Ustadz Hasib Amrullah.
Buku sejarah Trimurti ini adalah karya Tim Penulis dari alumni Gontor angkatan tahun 2000 (Laviola) yang kemudian diberi nama Tim Etifaq Production.
Tim terdiri dari 17 orang diketuai, Munif Attamimi, Danie Harianto dan David Rusdianto. Penulis buku terdiri dari tiga orang; Wiyanto Suud, Khoirul Imam dan Muhammad Husein Sanusi.
Sementara tim supporting penulisan buku antara lain; Fauzi Iriyanto, Lutfi Arya, Salman Budi Setiawan, Ahmad Taufan Soedirjo, Ahmad Rubai, Idrus Fahrudin, Yuniar al Hakim, Imam Suhada, Ilham Ahidin, Pane dan Mukhlis Rivani.
Biaya percetakan buku berasal dari sumbangan urunan anggota Laviola 2000. Buku ini adalah buku wakaf dimana royalti penulisnya akan diserahkan ke Gontor. Buku dijadwalkan akan dijual buat kalangan umum di 120 toko buku di seluruh Indonesia.