News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KSPI: Pemerintah Tidak Bisa Rem Tenaga Kerja Asing

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden KSPI, Said Iqbal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyebut pemerintah sedang gencar meningkatkan investasi di dalam negeri.

Namun, hal itu justru membuat Presiden Joko Widodo dinilai gagal meningkatkan dan melindungi kesejahteraan buruh.

"Buruh tidak mempermasalahkan maraknya investasi yang masuk ke Indonesia. Namun, yang menjadi masalah adalah pemerintah tidak bisa mengerem masuknya tenaga kerja asing," kata Presiden KSPI, Said Iqbal dalam Seminar Nasional "Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing" di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).

Ia mengritik pemerintah agar bisa lebih memikirkan lapangan kerja untuk bangsanya sendiri.

"Investasi, kami dukung kok investasi karena itu untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Tapi kalau nggak di rem, lapangan kerja untuk rakyat Indonesia itu di mana? Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah," ujarnya.

Ia mencontohkan Bali, Buleleng, dan Tanjung Priok menjadi lokasi banyaknya WNA yang menjadi tenaga kerja asing di Indonesia.

"Tanjung Priok itu hampir 30 persen perusahaan penanam modal asing yang memperkerjakan tenaga kerja asing," ungkapnya.

Said menambahkan, pemerintah harus menghentikan masuknya ratusan ribu pekerja asing khususnya dari Cina ke Indonesia.

"Seperti yang sudah terjadi di Papua, Pandeglang Banten dan Batam Bila tetap menjalankan kebijakan ini berarti sama saja memiskinkan buruh dan rakyat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini