Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menegaskan kerjasama dengan United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) Turki, bukan merupakan program yang terkait dengan organisasi yang dilarang presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
"Ini bukan organisasi yang berafiliasi dengan organisasi yang dilarang pemerintah Turki," ujar Lukman, saat ditemui di Gedung Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Ia menjelaskan, Yayasan UICCI merupakan lembaga yang tidak ada kaitannnya dengan Fethullah Gülen.
Yayasan UICCI pun legal secara dokumen karena mengantongi payung hukum.
"Kami berkomitmen untuk menghasilkan hafidz Alquran dan tidak ada afiliasi dengan organisasi terlarang pemerintah Turki," katanya.
Program tersebut akan dilaksanakan secara berkelanjutan.
"Program ini terus dilakukan, ini diikhtiarkan sebagai destinasi penting islam," imbuhnya.
Kementerian Agama RI menggelar acara Wisuda dan Pelepasan Santri Penghafal Alquran Pesantren Sulaimaniyah.
Acara tersebut digelar di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/8/2016).
Sebanyak 173 santri yang terdiri dari 143 santri putra serta 30 santri putri akan dibagi menjadi 3 kloter penerbangan akan diberangkatkan ke negara yang menjadi pembatas antara Asia dan Eropa.
Ratusan santri tersebut nantinya akan menempuh masa studi yang beragam, mulai dari 7 bulan hingga 4 tahun di negeri para sufi.
Program tersebut merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian Agama RI dengan United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) Turki.