Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyinggung ayahnya tidak pernah menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, apalagi mempertahankan kekuasaan.
“Ia (Gus Dur) tidak pernah menggunakan jabatannya untuk memperkaya diri atau sekedar mempertahankan kekuasaan. Semua yang beliau lakukan adalah demi kepentingan rakyat,” kata Yenny dalam sambutannya di acara Haul ke-15 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024).
Baca juga: Ingatkan Semangat Gus Dur, Yenny Wahid Tolak Wacana Polisi di Bawah TNI dan Kementerian
Semasa hidup Gus Dur menaikkan gaji seluruh pegawai negeri karena tahu rakyat kecil hidupnya susah. Menurutnya sikap tersebut harus menjadi pelajaran bagi semua pihak utamanya para pemimpin negeri.
Terlebih saat ini rakyat sedang sulit, harga kebutuhan pokok melonjak, daya beli menurun, kelas menengah terdegradasi ke kelas bawah.
Sejumlah ekonom lanjutnya, juga menganalisis bahwa konsumsi domestik yang merupakan penopang terbesar laju ekonomi Indonesia, kini justru kembali terancam dengan rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
“Apakah ini bijak? Mari kita lihat negara lain. Singapura justru memberikan bantuan tunai kepada rakyatnya. Vietnam menurunkan pajaknya dan justru memperkecil jumlah pejabatnya. Namun Indonesia justru mengambil langkah sebaliknya,” katanya.
Baca juga: Alasan PKB Usulkan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Cak Imin Singgung Sosok Menginspirasi
Yenny berujar, jika saat ini Gus Dur masih hidup, dia meyakini ayahnya akan berdiri bersama rakyat kecil sembari lantang bersuara menyetop rencana pemerintah itu dan meminta adanya prioritas kesejahteraan rakyat, bukan hanya angka-angka di atas kertas.
“Jika Gus Dur masih ada, saya yakin beliau akan berdiri bersama rakyat kecil dan mengatakan ‘Hentikan rencana ini. Prioritaskan kesejahteraan rakyat, bukan hanya angka - angka di atas kertas’,” ucapnya.