News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendikbud: Istilah Full Day School Menyesatkan!

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAMITAN - Muhadjir Effendi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI berfoto bersama sambil memegang tulisan yang diminta Zuhaer (kiri), Kepala SD Muhammadiyah 3 Tumpang, Kabupaten Malang dalam pertemuan dengan warga Muhammadiyah Malang di UMM Dome Malang, Minggu (7/7/2016). Muhadjir Effendi berpamitan dengan warga Muhammadiyah Malang dan meminta dukungan untuk mengemban tugas negara sebagai Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagasan penambahan jam sekolah yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menuai berbagi kritikan dari masyarakat. Sampai publik menggagas petisi penolakan di laman www.change.org.

Muhadjir mengaku menyambut baik kritikan tersebut. Ia sengaja melontarkan gagasan penambahan jam sekolah ke publik untuk dikritik.

"Jadi memang saya lebih baik lontarkan ke masyarakat. Mending di-bully dari pada setelah jadi (programnya disahkan) malah jadi ribet," ujar Muhadjir saat ditemui di Sudirman Central Business District, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Kemendikbud sedang mengkaji penambahan jam sekolah. Berbagai masukan dari masyarakat, akademisi, dan pakar akan diolah, termasuk kesiapan guru dan infrastruktur sekolah.

"Kita olah di semua Dirjen (Kemendikbud), kita tampung semua saran-saran itu. Pak Dirjen sudah memetakan, mana sekolah yang sudah siap dan mana belum siap," papar dia.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan gagasan kasar penambahan jam sekolah untuk menjembatani kekosongan antara jam pulang siswa dan orang tua ke rumah.

Rentang waktu tersebut menjadi celah datangnya pengaruh buruk bagi anak. Selama perpanjangan waktu di sekolah si anak mengikuti kegiatan menyenangkan tapi mendidik.

Dalam praktiknya nanti, sekolah akan membuat nyaman si anak. Diharapkan sekolah menjadi rumah kedua bagi siswa. "Jangan sampai swalayan atau mal justru jadi rumah kedua," kata dia.

Muhadjir tidak setuju istilah full day school dalam penamaan gagasan program penambahan jam sekolah. Menurut dia istilah tersebut sangat menyesatkan.

"Mohon sekali lagi untuk tidak menggunakan istilah full day school, karena itu menyesatkan. Sebetulnya ini adalah kegiatan penambahan kegiatan ko-ekstrakulikuler di sekolah," ulas Muhadjir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini