TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Acih (52), pengasuh Gloria Natapradja Hamel (16), menuturkan bahwa sejak kecil anggota Paskibraka 2016 yang sempat batal dikukuhkan Presiden Jokowi karena masalah kewarganegaraan itu memiliki mimpi dan cita-cita yang sangat tinggi.
"Dulu dia cita-citanya mau jadi pilot. Lalu SMP berubah mau jadi pengusaha bangun gedung tinggi. Terakhir dia pernah bilang mau jadi desainer atau perancang busana," kata Acih, pengasuh Gloria sejak kecil sampai kini, kepada Warta Kota, di rumah Gloria di Perumahan Megapolitan Cinere Estate, Kamis (18/8/2016).
Acih menuturkan selain menjadi anggota Paskibra di sekolahnya di SMA Dian Didaktika Cinere, Depok, Gloria juga mengikuti sejumlah kegiatan lain.
Mulai dari broadcasting, basket dan band bersama temen-temen sekolahnya. "Jadi setiap hari kegiataannya banyak. Gloria memang gak kenal kata capek," kata Acih.
Menurutnya Gloria ikut band bersama rekan-rekannya sebagai pemain alat musik bass atau gitar.
"Sebab Gloria selama ini kursus alat musik gitar di Yamaha Musik Cinere, gak jauh dari sini," kata Acih.
Ia menuturkan Gloria juga sempat ikut kursus vokal. "Tapi dia sadar suaranya gak terlalu bagus dan lebih berminat main gitar. Makanya kursur gitar bass di Yamaha Cinere," kata Acih.
Menurut Acih, Gloria sudah dianggap seperti anaknya sendiri. "Ibunya percaya banget sama saya. Karena saya yang pegang dan asuh Gloria dari bayi," kata Acih.
Gloria merupakan anak tunggal dari pernikahan Ira Natapradja, perempuan asal Subang, Jawa Barat, dengan Didier Hamel, seorang kurator seni, berkewarganegaraan Perancis.
Ia lahir di RS Puri Cinere, Depok, dan sejak Play Group sampai SMA menjalani pendidikan di Cinere, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
Namun adanya paspor Perancis yang dimiliki Gloria, membuatnya dianggap sebagai warga negara Perancis.
Sehingga ia sempat batal dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka 2016 berdasar peraturan dan undang-undang di Indonesia.
Hal ini menimbulkan protes hampir seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Cinere, Depok serta para kerabat Gloria.
Sebab Gloria dikenal sebagai anak Depok, yang tumbuh dan besar di Cinere, Depok.
"Dia itu gedenya di sini. Kecilnya saya tahu. Yang jelas bagi kita, Gloria itu sih anak Depok, anak Indonesia. Ngomongnya aja Depok banget. Mana ada dia warga Perancis, meski ayahnya orang Perancis," kata Rojan (54), sekuriti perumahan Megapolitan Cinere Estate dimana Gloria tinggal.
Meski anak blasteran Perancis serta tinggal di rumah megah, Gloria dikenal warga sekitar anak yang rendah hati dan tak banyak bertingkah.
"Kalau lewat naik motor baik sendiri atau dibonceng ibu asuhnya, dia selalu negur kita. Atau paling tidak kasih senyum. Itu anak agak beda memang dari lainnya," kenang Rojan.(bum)