News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Freddy Budiman

PPATK Kesulitan Telusuri Dana Freddy Budiman

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gembong narkoba Freddy Budiman

Satu kasus yang janggal tersebut yakni pengiriman satu kontainer yang berisi 1.412.476 pil MDMA (ekstasi) dari Cina yang berhasil digagalkan BNN pada 25 Mei 2012. Kejanggalan terletak pada standar operasi yang dilakukan.

Menurut Haris operasi yang dilakukan BNN saat itu menggunakan teknik Controlled Delivery (CD) bekerjasama dengan Bea Cukai.

Tim operasi dibentuk pada 15 mei 2012 dan dikeluarkan 4 surat tugas yang diberikan secara khusus kepada tim Bea Cukai untuk melakukan perbantuan penugasan Controlled Delivery. Namun sayangnya teknik operasi yang dilakukan tidak dilakukan semestinya.

"Seharusnya dalam Controlled Delivery barang (Narkoba) dibiarkan tiba dahulu di tempatnya agar diketahui seluruh jaringan yang terlibat, dari hulu ke hilir, dari si pengirim hingga memungkinkan sampai pada perdagangannya," katanya.

Menurutnya, satu kontainer berisi narkoba distop di tengah jalan tepatnya di Pintu Tol Kamal, Kareta, penjaringan.
Akibatnya jumlah narkoba yang fantastis tersebut hanya menyeret aktor lapangan saja yakni Mukhtar Muhammad alias TAR yang berada dalam mobil tersebut.

"Tidak terungkap siapa receivernya (penerimanya) marketingnya, trasporternya, dan lainnya," kata Haris.

Ditambah lagi dalam persidangan Muhamad Muchtar tidak terungkap jaringan narkoba tersebut secara keseluruhan.

Dalam berkas Muhammad Muchtar, hanya terungkap sejumlah nama yang terlibat yakni Freddy Budiman, Hani Sapta dan Chandra Halim.

Freddy Budiman berperan untuk menyiapkan dan mengatur orang-orang di lapangan untuk mempercepat proses pengeluaran barang hingga barang masuk ke gudang penyewaan (Operator).

Sementara Hani Sapta berperan untuk mengenalkan dan/atau membuka jaringan pelabuhan, termasuk memiliki orang yang mempermudah administrasi dokumen dan mengeluarkan barang dari pelabuhan.

Sedangkan Chandra Halim berperan sebagai penghubung produsen barang di Tiongkok, dia pun diketahui sebagai orang kepercayaan dari produsen.

"Dengan kejanggalan-kejanggalan di atas maka kami ingin menjelaskan adalah sebuah kemutlakan untuk mengangkat berkas putusan Muhamad Mukhtar sebagai salah satu dugaan bukti tumpulnya putusan yang sebenarnya bisa dijadikan bukti petunjuk baru untuk melihat peta peristiwa Mei 2012," katanya.

Menurut Haris berdasarkan penafsirannya, kejanggalan yang ditemukan tersebut berkait dengan pengakuan Freddy mengenai banyaknya peredaran narkoba di Indonesia.

"Controlled Delivery itu gagal dan Freddy pernah mengatakan, "Kenapa barang yang saya selundupkan setelah saya diproses hukum masih bertebaran," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini