Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais, geram terhadap pihak keamanan Turki yang salah paham lalu menangkap dua mahasiswi asal Indonesia.
"Saya kira pemeri‎ntah Turki salah kaprah dan salah paham. Mahasiswi itu hanya mengikuti sebuah aliran pengajian saja," kata Hanafi di Hotel Royal Kuningan, Jakarta (20/8/2016).
Menurut politikus PAN ini mahasiswi yang ditangkap tentu akan sangat tertekan. Mereka hidup di luar negeri hidup serba terbatas dan hanya mengandalkan beasiswa.
Ia mendorong Pemerintah Indonesia segera membebaskan dua mahasiswi tersebut dari pihak keamanan Turki. Jauh lebih penting adalah meyakinkan studi mereka tak terputus.
Petugas keamanan Turki menangkap dua mahasiswi pada 11 Agustus di rumah tinggal mereka di Kota Bursa, Turki. Mahasiswa berinisial Dwi Puspita asal Demak, Jawa Tengah dan YU dari Aceh.
"Beberapa upaya sudah dilakukan KBRI Ankara untuk memberikan perlindungan kepada keduanya," ujarDirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal beberapa waktu lalu.
Petugas keamanan menangkap keduanya saat merazia sebuah rumah yang dikelola Yayasan Gulen. Selama ini mereka memang tinggal di rumah itu karena mendapat beasiswa Gulen.