News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duel Maut di Meranti

Kapolri Tak Segan Pidanakan Anggota Pelaku Kekerasan di Meranti

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri, Jend. Pol. Tito Karnavian.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan pihaknya tidak akan melindungi anggota Polres Meranti yang terbukti melakukan kekerasan.

Menurutnya apabila hasil pemeriksaan, terbukti anggotanya melakukan kekerasan kepada Apri Adi Pratama, pihaknya akan menjatuhkan hukuman.

Tidak tanggung-tanggung, selain kena sangsi internal anggota itu juga akan dikenakan hukuman pidana.

Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen M Iriawan kini berada di Meranti, Riau untuk memeriksa anggota.

"‎Saya tidak akan segan-segan memproses hukum, baik internal dan pidana," ungkap Tito di Mabes Polri, Jumat (26/8/2016).

‎Menurut Tito, anggota yang melakukan kekerasan kepada pelaku kejahatan yang sudah menyerah berarti melanggar pengarahan yang pernah disampaikannya beberapa waktu silam.

"Itu namanya melanggar pengarahan saya dan itu tidak boleh. ‎Saya minta masyarakat di Meranti tenang, percayakan penanganan kasus ke Polda dan Mabes Polri," ucapnya.

Tito menambahkan pihaknya juga memerintahkan jenazah pelaku, yakni Apri untuk divisum demi mengetahui penyebab kematian.

Bahkan Tito mendatangkan langsung ahli forensik ke Meranti.

Itu sebagai bentuk keseriusannya dalam menangani kasus Meranti.

Diungkapkan Tito, inti permasalahan di Meranti yakni ada anggota Polres Meranti, Brigadir Adil Tambunan dibunuh, Kamis (25/8/2016).

Kejadiannya di halaman parkir Hotel Furama Selat Panjang.

Keributan dipicu rebutan perempuan dan pelakunya pegawai honores dispenda Meranti, Apri Adi Pratama ditangkap.

Lalu pelaku melakukan perlawanan dan dilakukan upaya kekerasan sampai akhirnya meninggal dunia kemudian jenazahnya dibawa ke RSUD Meranti.

Warga kemudian protes dan mempertanyakan mengapa pelaku bisa sampai meninggal dunia.

Alhasil ratusan warga menggeruduk Polres Meranti.

Pihak DPRD meminta Kapolres mengusut sacara tuntas personel kepolisian yang melakukan penangkapan kepada Apri.

Kapolres sempat bertemu warga dan memberikan penjelasan, tapi tidak ada titik temu.

Massa kian banyak menggeruduk Polres Meranti.

Namun, pihak Polres tetap tidak menanggapi.

Akhirnya warga kesal dan terjadi pelemparan kayu serta batu ke arah Polres.

Atas aksi ini, polisi yang berjaga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Namun, massa tidak menghiraukan.

Lalu terdengar lagi tembakan dan satu warga meninggal dunia atas nama Isrusli.

Setelah peristiwa ini, Tito menegaskan kini kondisi di Meranti sudah kondusif.

Demi mengusut penyebab kemarahan warga yang tidak terima dengan kematian pelaku, Tito mengirim dua jenderal bintang dua ke Meranti.

"Saya kirim dua jenderal bintang dua untuk pengusutan ke Meranti, satu Asops dan satu Kadiv Propam bersama tim," katanya.

Selain itu, Kapoldanya pun diperintahkan Tito untuk turun langsung ke lapangan.

"Usut kenapa masyarakat marah? Dan mempertanyakan kok pelaku meninggal ditangan polisi. Apa benar dilakukan kekerasan pada pelaku, padahal pelaku tidak melawan," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini