TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menetapkan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB sebagai Posko Nasional Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Penetapan tersebut menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sudah berdasarkan pembicaraan antara Menteri LHK, Kepala BNPB, Kepala Kantor Staf Presiden, Kepala BMKG, Kepala BRG dan Tim Komunikasi Presiden menyikapi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang makin meningkat.
Apalagi kata dia, selama ini Pusdalops BNPB sudah beroperasi 24/7, yakni bekerja 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Fasilitas teknologi informasi dan komunikasi mendukung untuk melakukan pemantauan bencana di seluruh Indonesia.
Selain itu, jumlah dan sebaran hotspot kebakaran hutan dan lahan secara near realtime mendeteksi hotpsot karena server BNPB telah terkoneksi dengan satelit MODIS milik NASA, Lapan dan BMKG.
Selain juga jaringan radio komunikasi dengan BPBD sudah terkoneksikan sehingga mudah mengakses data dan informasi bencana.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei langsung merespon penetapan Pusdalops BNPB sebagai Posko Nasional dengan mengaktivasi personil dan jalur komando yang ada.
"Pejabat eselon 1 dan 2 BNPB dibagi habis bertanggung jawab memberikan pendampingan kepada BPBD di Sumatera dan Kalimantan rawan kebakaran hutan dan lahan," ujar kepala BNPB, Sabtu (17/8/2016).
Update kebakaran hutan dan lahan dan upaya penanggulangan bencana dipantau terus menerus.
BNPB juga telah menambah armada heli water bombing ke Sumatera dan Kalimantan.