News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

PDIP Harus Teliti Calonkan Pasangan Calon Pilkada DKI

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjadi pembicara pada diskusi polemik, di Jakarta Pusat, Sabtu (9/5/2015). Diskusi mingguan ini bertemakan Menanti Sabda Reshuffle, yang membahas kinerja kabinet pemerintahan Jokowi-JK. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha menilai PDI Perjuangan harus cermat dalam mencalonkan pasangan calon dalam pilkada DKI Jakarta mendatang.

Hanta memiliki catatan yang perlu diperhatikan oleh PDI Perjuangan, jika nantinya mengusung Tri Rismaharini sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi siapa yang akan disiapkan untuk Surabaya Pascarisma? Kandidat untuk Jawa Timur juga siapa kalau bukan Risma?" ujar Hanta dalam diskusi Polemik bertajuk Sinema Politik Pilkada DKI di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (17/9/2016).

Apabila tetap mengusung Risma, Hanta mengingatkan PDI Perjuangan mengenai posisi Presiden Joko Widodo.

"Karena ini ada variabel Pak Jokowi. Iya, Jokowi Presiden dan kader PDIP. Misalnya PDIP tidak dukung Ahok, dukung Risma misalnya, tentu harus bisa yakinkan Pak Jokowi. Itu tantangan berat yakinkan Jokowi," kata Hanta.

Lalu bagaimana jika nantinya PDIP mengusung Ahok? Hanta mengatakan perlu pertimbangan yang didasarkan analisis yang cermat, akankah mencalonkan Ahok nantinya tidak akan berpengaruh negatif pada Pemilu 2019 mendatang.

"Pun sebaliknya, kalo dukung Ahok, tadi Pak Eriko (Sotarduga) mengatakan jangan sampai salah langkah. Intinya gara-gara dukung kandidat ini nanti tergerus di 2019," tutur Hanta.

Sebab, Hanta mengatakan, bicara DKI Jakarta tidak lepas dari politik nasional, tentu akan berpengaruh juga ke Pemilu 2019 mendatang.

"Jadi peta politik DKI itu tidak bisa lepas dari konstelasi politik nasional, termasuk misalnya PPP, kenapa agak ragu gabung Gerindra? Karena Gerindra di luar pemerintahan. Sementara PPP di dalam pemerintahan, PKB juga. Termasuk PAN," kata Hanta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini