Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah bersinergi dengan kepolisian menjelang Pilkada serentak 2017. Kedua lembaga tersebut bekerjasama dalam mengawasi kampanye hitam di media sosial.
"Oh iya, bukan sudah siap, dari kemarin-kemarin bareng terus. pokoknya kita jalan dulu, ya jalan. Gitu dong. Enggak usah jadi suatu sistem yang birokrasi berkepanjangan," kata Menkominfo Rudiantara di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Menurut Rudiantara, aparat penegak hukum dibawah kepemimpinan Jenderal (Pol) Tito Karnavian telah memiliki aturan terkait medsos. Kemenkominfo, kata Rudiantara, akan mengikuti langkah yang telah disiapkan kepolisian.
"Saya ikut saja kalau kapolrinya bilang begitu. Secara ini dari sisi justifikasi, dari hukum, dari sisi kan yag mempunyai judgement mengenai keamanan polisi bukan Kominfo," kata Rudiantara.
Rudiantara mengaku selalu berkoordinasi mengenai pengawasan media sosial terkait Pilkada. Ia menilai koordinasi tersebut penting untuk masyarakat.
"Untuk kepentingan keamanan di masyarakat, itu saja, dan saya percaya sama polisi," katanya
Mengenai kampanye hitam atau black campaign di Pilkada DKI Jakarta, Rudiantara enggan berkomentar banyak. Ia menuturkan Pilkada merupakan ranah politikus.
"Baik atau buruk tergantung siapa yang pakai. Karena teknologi ini pisau bermata dua untuk ngiris bawang, untuk masak, untuk motong ayam, terserah siapa yang makai. Tapi kan pisaunya sama," kata Rudi.