TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat tidak lagi menganggap pernyataan Ruhut Sitompul.
Anggota Komisi III DPR itu mengecam tindakan-tindakan yang dilakukan DPP Demokrat terkait dengan perbedaan sikap di Pilkada DKI Jakarta.
"Itu tidak kami anggap. Namanya juga seorang Ruhut," kata Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin ketika dikonfirmasi, Kamis (29/9/2016).
Diketahui, Demokrat yang tergabung dalam Poros Cikeas mengusung pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.
Sedangkan, Ruhut mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Pernyataan itu upaya yang nyentrik yang mencoba nyari perhatian, jadi saya tidak menganggap itu serius," kata Mantan Menkumham itu.
Amir menuturkan pihaknya sedang berkonsentrasi memenangkan Pilkada DKI.
Sehingga, ia meminta publik menunggu Komisi Pengawas menentukan sanksi terhadap Ruhut.
Sementara, Ruhut yang dikonfirmasi mengenai ancaman pemecatan dari Partai Demokrat tidak menganggap serius.
"Kutu kupret didengar, yang bisa mecat gue cuma SBY," katanya.
Ia juga tak mengkhawatirkan adanya 'Petisi Pemecatan Ruhut' di internal Demokrat.
"Kalau Ruhut kan sudah aku bilang bukan penjilat. Aku bukan penjilat. Emangnya gue takut dipecat? Mungkin ada rencana Tuhan yang jauh lebih besar," jelas Ruhut.