Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah angkat bicara soal fenomena Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang cukup menyita perhatian publik beberapa hari belakangan ini.
Menurut Fahri, masyarakat harus berpikir secara rasional dalam menyikapi kemampuan Dimas Kanjeng dalam menggandakan uang.
"Kita nggak bisa meregulasi kerja jin, ini dituntut akal sehat kita. Kalau ada orang bisa nyetak uang, ngapain kita diajarin kerja keras?" kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Fahri mengajak masyarakat melupakan fenomena seperti Dimas Kanjeng tersebut.
Ditegaskannya, kalau ada pesantren yang mengajarkan mencetak uang maka hal itu dipastikan sesat.
"Mari kita lupakan hal-hal seperti (Dimas Kanjeng) itu, itu hanya omong kosong. Tidak ada keberhasilan didapat tanpa kerja keras," tuturnya.
Seperti diberitakan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap berdasarkan laporan polisi di Probolinggo pada 6 Juli 2016.
Ia diduga terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap dua mantan santrinya yakni Abdul Gani dan Ismail.
Dalam pembunuhan itu, tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail.
Hal tersebut disebabkan karena keduanya berencana membongkar mengenai penggandaan uang yang dilakukan sang guru.