TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet menilai wacana pergantian Ketua DPR akan dibahas bersama Presiden Joko Widodo.
Wacana tersebut muncul terkait putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) merehabilitasi nama baik Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Putusan MKD itulah yang memuncukkan wacana Novanto akan kembali menduduki posisi Ketua DPR.
"Kita belum lihat ada upaya mengganti dan sebagai partai pendukung pemerintah kita menjaga suasana, pasti kalau kita ambil sikap, sepengetahuan dan seizin presiden," kata Bambang usai rapat Fraksi Golkar di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/9/2016).
Ia mengatakan pembahasan posisi Ketua DPR harus dibahas bersama Presiden mengingat hal tersebut bersifat kepentingan negara.
Apalagi, Golkar merupakan partai pendukung pemerintah dengan situasi internal yang telah kondusif.
"Kembali pada Pak Novanto dan Pak Novanto akan konsultasi dengan presiden karena itu kan sensitif dan berpotensi menganggu situasi yang kondusif. Pasti Novanto konsultasi," kata Ketua Komisi III itu.
Bambang sendiri belum mendengar sikap Novanto terkait wacana tersebut.
Ia juga melihat belum ada upaya mengganti posisi Ketua DPR yang kini dijabat Ade Komarudin.
"Kalau presiden menyatakan sikapnya, apapun kata presiden, sebagai partai pendukung kita itu, tapi (rapat tadi) tidak ada singgung Ketua DPR," ujarnya.