TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan orang yang tergabung dalam Persaudaraan Korban Napza Indonesia menolak setiap pembunuhan yang dilakukan oleh Presiden Filipina, Duterte atas nama pemakaian Narkoba.
Menurut mereka, apa yang dilakukan oleh Duterte telah menyalahi aturan hak asasi manusia.
"Duterte penjahat, dia telah melanggar HAM dan membunuh orang sesuka hatinya dan tanpa pengadilan," kata Koordinator Aksi, Totok Yulianto di depan Kedubes Filipina, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Mereka juga menyatakan bahwa Duterte tidak pantas menjadi ketua HAM di pertemuan ASEAN yang akan diselenggarakan pada tahun depan.
Tidak hanya itu, mereka meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menarik duta besarnya yang berada di Filipina karena pelanggaran HAM tersebut.
"Tarik duta besar kita. Hentikan kerjasama dengan Filipina," ujar Totok.
Selama berdemonstrasi Persaudaraan Korban Napza Indonesia juga melontarkan umpatan-umpatan yang menghina Presiden Filipina, Rodrigo Duterte atas perbuatannya terhadap pengguna narkotika di Filipina.