Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan mengakui banyak orang curiga dengan operasi tangkap tangan (OTT) di Kementerian Perhubungan sebagai bentuk pencitraan Presiden Joko Widodo.
Apalagi saat OTT tersebut, Presiden Jokowi turut mendatangi Kemenhub.
"Banyak orang curiga (OTT) ini upaya pencitraan dari Presiden Jokowi. Presiden Jokowi berbeda dari SBY yang jago pencitraan," kata Trimedya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Anggota Komisi III DPr RI itu menegaskan bahwa Jokowi bukan sosok yang jago melakukan pencitraan.
Dikatakannya, Jokowi bekerja sesuai apa yang ingin dia rasakan dan hendak dilakukan, tidak berpikir soal pencitraan.
"Saya merasa dan duga ini nggak ada soal pencitraan tapi menyangkut paket reformasi hukum yang hari itu akan dilaunching pemerintah," tutur Trimedya Panjaitan.
Masih kata Trimedya, adanya info OTT di Kemenhub, presiden mendapatkan laporan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Presiden, lanjut Trimedya, ingin pelayanan publik berjalan lancar tanpa adanya pungutan-pungutan liar dari oknum pegawai hingga pejabat pemerintahan.
OTT yang dilakukan tidak melihat nominal uangnya, tapi bertujuan membongkar mata rantai korupsi.
"Saya merasa ini bukan pencitraan Jokowi, tapi kesungguhan Jokowi," kata Trimedya Panjaitan.