Pelaksanaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat, pada Sabtu (15/10/2016), dinilai oleh sejumlah pihak, kalah meriah dibandingkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX.
Minimnya sosialisasi dijadikan alasan sejumlah pihak meragukan upacara pembukaan Peparnas akan semeriah upacara pembukaan dan penutupan PON.
Okky Saputra (22), warga Kiaracondong Bandung memprediksi gelaran Peparnas yang akan berlangsung mulai 15-24 Oktober ini tidak akan semeriah gelaran PON.
Menurutnya, hal itu dilatarbelakangi beberapa faktor.
Pertama dilihat dari kapasitas penonton. Ia mencontohkan, pembukaan PON digelar di Stadion GBLA yang memiliki kapasitas 38 ribu tempat duduk, sedangkan upacara pembukaan Peparnas digelar di Stadion Siliwangi yang memiliki kapasitas penonton lebih sedikit.
Kedua, upacara pembukaan PON digelar sangat meriah bahkan dibuka langsung oleh Presiden RI Jokowi, serta upacara penutupan PON pun ditutup langsung oleh Wapres Jusuf Kalla.
Sementara itu, Peparnas XV/2016 direncanakan akan dibuka oleh menteri koordinator.
Bahkan, menurut informasi beberapa hari sebelum pembukaan, menteri coordinator tengah berada di luar negeri sehingga batal datang dan digantikan oleh Menpora.
"Iya kelihatannya agak timpang pada gelaran PON dan Peparnas ini. PON kan dibuka presiden. Tapi di Peparnas, Puan malah enggak jadi datang. Tapi mungkin ini karena Peparnas dinilai kalah gengsi dan gelarannya lebih kecil,"ujar Okky saat ditemui Tribun di kawasan Kiaracondong,Jumat (14/10).
Hal senada juga diungkapkan oleh warga lainnya, Hardiana (45), warga Kopo. Ia berharap gelaran Peparnas khususnya dalam upacara pembukaan dan penutupan Peparnas akan tetap meriah seperti halnya upacara pembukaan dan penutupan PON.
"Memang Peparnas kan pertandingannya tidak sebanyak PON,jadi mungkin gregetnya tidak wah kayak PON. Tapi bagaimana pun, Peparnas ini harus tetap meraih dan ramai karena ini tetap membawa nama Jabar sebagai tuan rumah," kata Hardiana.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua PB PON/Peparnas Deddy Mizwar menjelaskan, PON dan Peparnas merupakan dua ajang berbeda yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri.
Menurutnya, Pembukaan Peparnas akan tetap menampilkan kekhasan sendiri berupa pertunjukkan seni dan budaya dibalut kecanggihan teknologi, seperti pertunjukan video mapping dan permainan laser mengagumkan.
"Insya Allah saya kira meriahnya akan tetap sama dengan PON. Tapi dalam Peparnas ini kita tampilkan kekhasan tersendiri seperti penampilan para musisi dan senimal difabel," ujar Deddy Mizwar yang juga Wakil Gubernur Jabar tersebut.
Penyelenggaraan Peparnas XV di Jawa Barat ini akan mempertandingkan 13 cabang olahraga (cabor) yaitu cabor atletik, angkat berat, bola voli duduk, bulutangkis, renang, sepakbola, tenis meja, catur, goal ball, judo, tenis lapang, kursi roda dan bowling.
Ada 620 medali yang akan diperebutkan para atlet difabel dari seluruh Indonesia.
Seperti PON, ujar Deddy, kontingen Peparnas Jabar juga menargetkan menjadi juara umum atau Jabar Kahiji.
"Kita berharap bisa meraih minimal 131 medali dari total 620 medali yang diperebutkan agar bisa meraih juara umum. Saya yakin kontingen Peparnas Jawa Barat bisa juara umum," kata Deddy. (*)