Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) melakukan penguatan kebudayaan dalam pendidikan selama dua tahun kepemimpinannya.
Penguatan kebudayaan dilakukan melalui berbagai pendekatan yang inovatif, di antaranya dengan memperkenalkan program Seniman Masuk Sekolah dan Belajar Bersama Maestro.
Untuk menyukseskan program ini, pemerintah memberikan bantuan fasilitas sarana kesenian tradisional kepada 695 sekolah penerima.
Dari tahun 2014 hanya 134 sekolah penerima bantuan fasilitas sarana kesenian tradisional.
"Bantuan pengadaan sarana kesenian tradisional (baik berupa alat musik, pakaian tari maupun pakaian adat) diberikan kepada sekolah-sekolah di tingkat SD/SMP/SMA/K," sebut data Kantor Staf Presiden (KSP) yang diterima Tribunnews.com.
Selain itu Laboratorium Seni dan Film. Ini berupa bangunan fisik dan sarana pendukung laboratorium seni budaya dan film di tingkat SMA. Sebanyak 21 SMA mendapatkan bantuan selama 2015-2016.
Kemudian juga Kemah Budaya Nasional. Wadah pertemuan Pramuka Penggalang tingkat nasional untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa, membina persaudaraan, mempererat persatuan dan kesatuan, serta jiwa kemandirian.
Untuk jumlah peserta kemah budaya nasional disebutkan ada peningkatan yakni 70 orang (2014), 750 orang (2015) dan 528 orang (2016).
Selain juga Seniman Masuk Sekolah. Kegiatan pembelajaran seni di luar jam pelajaran oleh
para seniman daerah ini diikuti 1.440 siswa.
Selain itu melalui Workshop Guru Sejarah diikuti 3.300 guru sejarah.
Kemudin melalui program Belajar Bersama Maestro. Media pembelajaran untuk siswa/siswi SMA/SMK mengenai makna budaya, nilai budaya, dan kearifan lokal serta memberi motivasi untuk berprestasi dalam bidang kesenian.
Sebanyak 229 siswa telah berkesempatan untuk belajar bersama maestro tanah air.
Lebih lanjut guna meningkatkan daya saing dan produktivitas rakyat, pemerintah membangun proyek pendidikan vokasi, mengevaluasinya dan mencapai beberapa perkembangan signifikan.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diolah KSP, menyebutkan program 2016 berupa 214 unit sekolah baru, 5.438 ruang kelas baru, 999 ruang gedung direhabilitasi dan 1.333 ruang bantuan Laboratorium/praktik.