TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo siang ini, Rabu (2/11/2016) menggelar Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Di awal sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan dirinya ingin membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2018 lebih awal.
"Sore ini kita akan bicara mengenai perencanaan tahun 2018," ujar Presiden Jokowi di hadapan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Presiden Jokowi menginginkan pembahasan dilakukan sedini mungkin agar tidak ada realisasi perencanaan yang dirancang yang terlambat.
"Kita mulai lebih awal saja, karena kalo tidak, nanti perencanaan kita terlambat," ucap Presiden Jokowi.
Terkait pembahasan APBN Tahun 2018, Presiden Jokowi mengharapkan adanya pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen dan investasi bisa tumbuh hingga di atas 10 persen.
"Kemudian penopang lainnya. Konsumsi mestinya harua tumbuh di atas lima. Ekspor juga sama, sudah bisa tumbuh di atas empat. Impor tumbuh paling tidak dua sampai tiga. Tapi kalau masih ada ruang untuk ditingkatkan tolong dikoreksi," tutur Presiden Jokowi.
Rapat Kabinet Paripurna ini diantaranya dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menpar Arief Yahya, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan Kepala BIN Jenderal Polisi Budi Gunawan.