TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pemulangan dan pencarian TKI korban kapal tenggelam di perairan Batam terus dilakukan.
Hingga Senin (7/11/2016) hari ini, data korban selamat sebanyak 40 orang dengan perincian 38 orang penumpang dan 2 orang ABK.
Dari jumlah itu, yang sudah dipulangkan sebanyak 22 orang, sementara yang 16 orang masih di penampungan untuk keperluan membantu identifikasi korban.
Adapun 2 orang lain yang selamat adalah dari ABK.
Kemudian korban meninggal yang sudah ditemukan hingga saat ini sebanyak 54 orang. Dan dari korban meninggal itu, 21 sudah diidentifikasi dan 12 diantaranya bahkan sudah dipulangkan ke keluarganya masing-masing. Sementara 9 jenzah yang juga telah teridentifikasi saat ini dalam proses untuk pemulangan.
Adapun jenazah korban yang belum teridentifikasi hingga saat ini sebanyak 33 orang.
Sementara korban yang masih dalam proses pencarian sebanyak 7 orang dengan perincian 6 orang TKI dan 1 ABK.
"Korban meninggal dunia yang sudah diserahkan ke keluarga masing-masing dengan rincian NTB 5, Jatim 3, Jateng 2 dan Lampung 1. Dua korban asal Jateng (Blora) adalah ibu dan bayi usia 6 bulan," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, Senin (7/11/2016).
Sementara 22 korban selamat yang dipulangkan asal NTB, 21 orang langsung ke Mataram dan 1 orang atas permintaannya akan pulang ke keluarganya ke Padang.
"Tiga korban selamat asal NTB belum dapat dipulangkan karena masih diperlukan untuk mengidentifikasi keluarganya yang juga ada dalam kapal yang nahas tersebut," ujarnya.
Nusron Wahid menegaskan, BNP2TKI membiayai biaya pemulangan korban, baik yang selamat maupun meninggal dunia, ke keluarga masing-masing. Namun demikian, atas permintaan Gubernur NTB, biaya pemulangan korban selamat asal NTB ditanggung pemda.
"BNP2TKI mengapresiasi partisipasi Pemda untuk membantu pemulangan warganya yang tertimpa musibah," demikian ditegaskan oleh Nusron.