TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan aksi damai di Bareskrim, Mabes Polri.
Mereka mempertanyakan sikap mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait aksi damai umat Islam pada, 4 November silam.
"10 tahun memimpin, memegang amanah dan tanggung jawab rakyat bangsa dan negara. Sudah barang tentu beliau (SBY) merupakan sosok pemimpin yang harus menjadi panutan oleh para petinggi-petinggi politik," kata Presidium Kamerad, Haris Pertama, di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Haris mengkritik pidato politik SBY sebelum dan sesudah aksi damai umat Islam 4 November, terkait dengan isu penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kami mengutip kata-kata presiden ke-6 tersebut dalam pidatonya yang kami nilai kuat adanya unsur tindakan provokasi secara sengaja dilakukan oleh SBY tersebut masyarakat luas," sambungnya.
Dia pun mengutip pidato SBY yang dimuat pada sejumlah media massa beberapa waktu lalu.
"Tidak mungkin ada rakyat berkumpul hanya untuk happy-happy, jalan-jalan, lama tidak lihat jakarta. Barangkali (pengunjuk rasa datang) karena merasa diprotes dan tuntutannya itu didengar, diabaikan, sampai lebaran kuda masih ada unjuk rasa" ujar Haris menirukan pidato SBY.
Adapun kata dia indikasi pidato-pidato SBY melakukan tindakan provokasi secara luas, pada aksi damai 4 november sebelum dan sesudah aksi dan melanggar Pasal 160 KUHP tentang Juncto Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi, Ras, Etnis dengan ancaman hukuman paling lama 6 tahun.
"Seharusnya sebagai mantan Presiden, maka SBY sudah seyogyanya membantu pemerintah untuk membuat situasi atau gejolak yang ada sebelum dan sesudah aksi damai umat Islam 4 November 2016 menjadi adem dan damai," tegasnya.
Sementara itu, koordinator aksi yakni Randi Ohoinaung mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk memanggil dan memeriksa SBY.
"Kami meminta polisi segera memeriksa SBY secepatnya," tandasnya.