TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas berpulangnya Intan Olivia Marbun, bocah 2,5 tahun, yang tewas karena teror pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda.
Presiden mengatakan, teror tersebut merupakan tindakan di luar batas kemanusiaan.
Ia menyebut bahwa aksi kekerasan dan terorisme merupakan tantangan global yang juga dihadapi oleh negara-negara di dunia.
"Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa dukacita saya atas meninggalnya Intan. Itu sudah di luar batas kemanusiaan karena ini anak-anak kita," ujar Presiden Joko Widodo seusai memberikan arahan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung, Selasa (15/11/2016), seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana.
Baca: Jokowi di Markas Kopaskhas: Pasukan Semuanya pada Posisi Siap Mengamankan Negara
Baca: Roy Suryo Nilai Bagus Kalau Jokowi Temui SBY
Terlepas dari aksi teror yang terjadi di Samarinda tersebut, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajaran Komandan Kodim dan Komandan Korem di seluruh Indonesia untuk turut memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Dia mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan sebuah narasi untuk menyejukkan suasana dan menimbulkan rasa tenteram masyarakat.
"Dalam sehari dua hari ini, kami akan menyiapkan sebuah narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan, bukan kekhawatiran," ujar dia.
Presiden juga menyampaikan tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia.
Persoalan radikalisme, kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan merupakan sekian banyak hal yang dibicarakan Presiden dalam kesempatan tersebut.
Tantangan itu disampaikan secara terperinci dan jelas agar TNI bisa mengambil peran besar.
"Juga saya sampaikan mengenai daya saing, kemudahan berusaha, ekonomi global, dan geopolitik global seperti apa sehingga TNI bisa menyesuaikan dan mengantisipasi," ujar Jokowi.
Turut mendampingi Presiden pada Apel Danrem dan Dandim se-Indonesia di Secapa TNI AD Bandung, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono.
Penulis: Ihsanuddin