News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo di Jakarta

Pengamat: Konsolidasi Kedua, Jokowi Akan Memisahkan Mana Kawan dan yang Numpang

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada 1.720 prajurit Kopassus di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unjuk rasa 4 November atau dikenal Aksi 411 menjadi titik balik Presiden Joko Widodo adanya sisi yang terlupakan.

Demikian dikatakan Pengamat Politik Ray Rangkuti dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2016).

"Ini menjadi semacan dua kesadaran politik Jokowi. Soal ada ruang terlupakan ada konsolidasi politik lalu menguji siapa kawan sesungguhnya atau siapa kawan sekedar menikmati kekuasaan Pak Jokowi," kata Ray Rangkuti.

Presiden Jokowi, kata Ray, tak menyadari ditengah semangat pembangunan dan infratruktur terdapat proses pengelolaan politik.

Baca: MN KAHMI Nilai Safari Jokowi Usai Aksi 4 November Menimbulkan Multitafsir

Baca: Doli: Kalau Memang Tidak Ingin Melindungi Ahok, Pak Jokowi Tidak Perlu Safari

Diketahui, terdapat tujuh partai politik pendukung pemerintah.

Menurut Ray, Presiden Joko Widodo terlena dengan situasi tersebut.

Sebab, parpol pendukung Jokowi mendominasi parlemen.

"Dibayangkan sudah stabil sampai muncul 411," kata Ray.

Ray menegaskan loyalitas koalisi terlihat saat peristiwa 411.

Akhirnya, kata Ray, Presiden Jokowi melakukan konsilidasi yang dimulai menemui ormas agama serta TNI-Polri.

"Saya pikir konsolidasi kedua akan memisahkan mana kawan dan yang numpang," kata Ray.

Saran Temui SBY

Sebelumnya, pengamat komunikasi politik, Maksimus Ramses Lalongkoe, mengatakan, Presiden Joko Widodo, terkesan memperlebar jarak dengan presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Pak Presiden Jokowi sebaiknya tidak memperlebar jarak dengan presiden keenam, Pak SBY,” kata Ramses, Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia, Jumat (18/11/2016).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini