Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III Taufiqulhadi menilai pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjadi catatan.
Menurut Taufiqulhadi, pernyataan adanya upaya kelompok yang ingin menguasai DPR menunjukkan keseriusan kepolisian.
"Karena polisi itu memiliki data tentang hal tersebut," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Menurutnya, sikap polisi mengindikasikan mengakui jika demo yang akan datang sudah melampaui tujuan awalnya.
"Artinya melampaui adalah dari maksud semula," kata dia.
Awalnya, tujuan demonstrasi itu terkait dugaan penistaaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Taufiqulhadi meminta semua pihak berjiwa besar mengikuti proses hukum yang sedang berlangsung.
"Sekarang dia sudah menjadi tersangka. Jadi saya mendukung sikap polisi," kata Politikus NasDem itu.
Taufiqulhadi pun meminta publik mengikuti imbauan Kapolri agar tidak menggelar demonstrasi terlebih dahulu.
"Itu semakin membuat harga-harga tidak stabil. Itu yang nanti justru dirasakan masyarakat kecil," kata Taufiqulhadi.
Sementara Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengatakan pernyataan Kapolri untuk mengingatkan pihak-pihak bila melanggar hukum dalam aksi demonstrasi tersebut.
"Itu kan warning saja dari penegak hukum dan menciptakan kondisi keamanan yang lebih kondusif," kata Masinton.
Sebelumnya, bertempat di Mabes Polri, Senin (21/11/2016) Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menggelar rapat dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmatyo.
Dalam pertemuan itu, Kapolri dan Panglima TNI memberikan arahan kepada seluruh pejabat Polri dan pejabat TNI melalui video conference terkait antisipasi aksi 25 November dan 2 Desember.
Diduga aksi tersebut bakal mengancam keutuhan NKRI.
"Info yang kita terima 25 November akan ada unjuk rasa di DPR. Ada upaya-upaya tersembunyi dari kelompok-kelompok yang ingin masuk ke DPR dan berusaha untuk menguasai DPR," kata Tito di Mabes Polri.