TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan sejumlah penekanan ketika presenter Kompas TV Rosiana Silalahi mengajukan pertanyaan tajam kepadanya tentang kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Prabowo menyampaikan saat jadi tamu khusus di acara 'Rosi' sebuah program wawancara khusus dengan Prabowo Subianto malam ini di Kompas TV.
Dia mengatakan, langkah Jokowi sudah tepat saat dia berusaha meredam suasan tegang di DKI Jakarta saat video pernyataan Ahok yang diduga menista Agama Islam beredar luas, dengan mendatangi banyak tokoh ulama.
"Saya kira itu memang tugasnya seorang kepala negara, kepala pemerintah harus memelihara komunikasi politik dengan semua unsur," kata Prabowo.
"Sebenarnya segenting apa yang dihadapi bangsa ini?" tanya Rosi.
Prabowo menjawab, "Sebetulnya kita mengetahui ada keadaan khusus di ibukota saat ini, di mana gubernurnya, saudara Basuki Tjahaja Purnama yang dikenal sebagai Ahok telah melakukan sesuatu yang dirasakan oleh banyak kalangan, terutama umat Islam dan kalangan bawah sebagai suatu penistaan agama, dan ini membuat tegang."
Baca: Prabowo: Indonesia Punya Keistimewaan, Jangan Sakiti Ras Lain, Jangan Sakiti Agama Lain
"Kalau kita objektif, sebelumnya pun mungkin gaya bicara beliau dan sikap sikap beliau itu membuat sakit hati banyak kalangan. Apalagi ini masalah agama ya, di negara kita itu sesuatu yang sangat sensitif. Sejak kemerdekaan kita pun tahu, persoalan ras agama antargolongan atau SARA ini kan hal sensitif. Garis garis yang bisa menimbulkan perpecahan," lanjut Prabowo.