TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zein tidak malu ditangkap polisi, Jumat (2/12/2016) pagi, di kediamannya di kawasan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara.
"Enggak apa-apa. Kalau saya ditarget karena korupsi, mencuri ayam, narkoba, saya malu lah. Tapi, kalau saya jadi target politik, saya enggak malu," ujar Kivlan saat ditemui Tribunnews.com di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12/2016).
Seperti diketahui, Kivlan Zein satu dari 11 orang yang ditangkap aparat gabungan karena diduga kuat akan melakukan makar pada Aksi Bela Islam Jilid III, kemarin.
"Kalau dibilang makar, saya tidak pernah berencana makar. Saya enggak rencana untuk mengganti pemerintahan," tegas Kivlan.
Baca: Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein: Dulu Saya Nangkapin Orang, Sekarang Saya Ditangkapin Orang
Namun ia tak membantah kalau dirinya memang mengkritik keras pemerintahan Jokowi.
"Memang saya keras mengkritik pemerintah. Seperti masalah manajemen pemerintah bidang ideologi dan budaya, tentang UUD 1945 saya kritik," tuturnya.
Baca: Ketua Umum PBNU: Penangkapan Pelaku Makar Bukan Kemunduran Demokrasi
Seperti diketahui, setelah menjalani pemeriksaan di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok, Kivlan Zein bersama tujuh orang lainnya dipulangkan.
Sementara, tiga orang masih ditahan. Kivlan keluar sekitar pukul 01.30 WIB, Sabtu (3/12/2016) dini hari. (*)