"Yah orang-orang politik. Jenderal-jenderal ini sudah mapan, sudah punya anak istri, punya sedan di rumah, tenang-tenang. Jenderal-jenderal kita kan enggak mau susah, sudah biasa tenang dia."
"Kalau jenderal-jenderal datang ke MPR, boleh. Memang selama ini banyak datang (ke MPR). Tapi, jenderal-jenderal itu tak punya massa dia. Kalau saya jenderal Kivlan, punya massa," sambungnya.
Menurutnya, adalah hal yang benar jika mantan jenderal TNI ingin mengajukan perubahan dengan mengajukan ke MPR RI.
"Karena dia mau datang menyampaikan secara teratur administrasi, datang ke MPR, itu namamya jenderal. Kalo jenderalnya datang beliuk-beliuk bukan jenderal itu, itu preman namanya," katanya.
Menurutnya, lain halnya jika rakyat yang bergerak.
Saat ditanyakan tanggapannya jika Ahok tidak ditahan selaku tersangka kasus penistaan agama?
"Yah lemas kita lah. Enggak mau lagi datang. Tapi, kalau terjadi (pergerakan) rakyat, berarti ada pihak-pihak yang masuk yang sudah dirancang, ada mungkin (didatangkan) preman-preman, tapi saya nggak tahu. Kalau dengan rakyat, baru tumbang. Itu juga diharapkan oleh kelompok-kelompok tertentu. Tapi, saya enggak tahu kelompoknya yang mau bikin rakyat itu, dibikin chaos lah, supaya terjadi perubahan pemerintahan," kata Kivlan. (abdul qodir)