TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat menitikberatkan pada kebutuhan sanitasi dan kesehatan bagi keluarga yang terkena bencana.
Dengan basis relawan, PMI siap mengantisipasi bencana, karena relawan PMI tersebar di seluruh Indonesia.
"Relawan PMI akan datang lebih dahulu tanpa birokrasi berbelit untuk membantu, termasuk bencana gempa bumi di Pidie Jaya," kata Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum PMI, Ginandjar Kartasasmita saat menerima bantuan dari Lippo Group di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Sejak bencana tsunami Aceh 2004 lalu, Aceh selalu mendapatkan prioritas bantuan termasuk dari luar negeri.
"Bahkan, saat ini bantuan dari luar negeri siap diberikan namun hingga hari ini kami belum menerimanya," ujar Ginandjar.
Lippo Group memberikan bantuan bagi korban bencana gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh.
Bantuan berupa uang tunai Rp 250 juta dan barang senilai Rp 250 juta diserahkan langsung oleh Chairman Lippo Group, Mochtar Riady di Markas Pusat PMI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Ginandjar mengapresiasi kepedulian dilakukan Lippo Group membantu masyarakat yang terkena dampak bencana gempa bumi di Aceh.
"Bantuan yang diberikan Lippo Group dinilai tepat waktu dan sangat bermanfaat karena Lippo juga mengirimkan paket paket non-uang yang telah dikirimkan ke Pidie Jaya," katanya.
Mochtar Riady mengatakan, saling membantu merupakan kewajiban dan bantuan yang diberikan wujud kepedulian terhadap korban bencana gempa bumi di Aceh.
"Terima kasih kepada PMI yang telah memberikan kami kesempatan untuk berpartisipasi dan kami ingin selalu dilibatkan oleh PMI dalam aksi kemanusiaan di seluruh Indonesia," katanya.
Hingga Kamis pagi pukul 06.00, PMI Pusat telah memberangkatkan 13 personel yang terdiri dari tim medis dengan spesialisasi rehab medik, anestesi dan fisioterapi.