Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan dirinya akan menegur pihak yang membubarkan ibadah natal di Bandung beberapa waktu lalu.
Menurutnya, apa yang dilakukan kelompok tersebut tidak dapat dibenarkan dan telah menyalahi toleransi beragama.
"Tidak benar itu, nanti biar saya bilangin ke mereka kalau mereka itu tidak benar. Islam itu Lakum Dinukum Waliyadin," kata Ryamizard di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
Ke depannya, kata dia, sosialiasi toleransi beragama akan terus dilakukan pemerintah, agar tidak ada lagi kasus serupa.
Sebelumnya, Acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/12/2016) malam, dihentikan sekelompok orang.
Ketua Pembela Ahlus Sunnah (PAS) Muhammad Roin mengatakan, ia dan sejumlah anggotanya meminta penyelenggara KKR menghentikan sesi kedua acara tersebut pada malam hari.
Roin mengatakan, pihaknya tidak melarang aktivitas keagamaan yang diselenggarakan umat agama lain.
Namun, ia meminta agar KKR dipindahkan ke rumah ibadah sesuai dengan Surat Peraturan Bersama Tiga Menteri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006.
"Setelah itu, mereka menyepakati pukul 18.00 WIB tidak dilanjutkan. Kami menyarankan supaya mereka melaksanakan ibadahnya di tempat yang sesuai dengan undang-undang negara ini," kata Roin di halaman Sabuga.