Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono angkat bicara soal penjualan tiket partai puncak Piala AFF 2016 di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Makostrad), Jakarta Pusat.
Diketahui, antrean massa berubah ricuh dan terjadi dorong-dorongan lantaran calon penonton tidak sabar.
Panitia pun menghentikan penjualan secara offline.
Kepada Jenderal Mulyono, awak media bertanya soal kesan bisnis penjualan tiket di markas Kostrad.
"Tanya ke Pangkostrad, itu forumnya PSSI. Tidak ada InsyaAllah, kan terbuka," kata Mulyono kepada wartawan di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016).
Mulyono menjelaskan, penjualan tiket di Markas Kostrad dilakukan untuk menghindari calo.
"Itu mengamankan agar tidak terjadi calo-caloan itu. Kalau TNI, beli satu, ya satu. Tidak ada yang beli 10 ternyata dijual lagi, itu yang dihindari. Makanya kami atur seperti itu," katanya.
Diketahui, PSSI menetapkan 15 ribu lembar tiket final Piala AFF 2016 dijual secara offline.
Penjualan tiket itu dilakukan di Markas Garnisun Jakarta dan Markas Kodim Bogor.
PSSI beralasan penjualan tiket melibatkan TNI bertujuan agar distribusi tiket lebih baik dan meminimalisasi praktik percaloan.
Sebanyak 15 ribu tiket kategori 3 final Piala AFF 2016 akan dijual secara offline.
Namun, berbeda dengan penjualan tiket semifinal Piala AFF 2016 yang dilakukan di loket penjualan tiket Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kali ini, PSSI menegaskan penjualan tiket dilakukan di dua markas TNI.