Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan Polri akan memperbaiki standar operasional (SOP) penerbangan pasca-kecelakaan pesawat Sky Truck milik Polri yang hilang kontak dan jatuh di perairan Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (3/12/2016) lalu dan mengakibatkan 13 korban gugur,
Hal itu disampaikan Syafruddin, Jumat (16/12/2013) usai memimpin upacara serah terima jenazah korban pesawat Sky Truck di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
"Pastinya kedepan SOP penerbangan akan diperbaiki. Termasuk kami akan tingkatkan sarana, prasarana, serta perawatan pesawat disesuaikan dengan anggaran yang ada," terang Syafruddin.
Bahkan jenderal bintang tiga ini mengaku pihaknya akan mengajukan pembelian pesawat lain, selain Sky Truck. Mengingat dari empat pesawat Sky Truck yang dibeli Polri, tiga mengalami kecelakaan.
"Kami akan ajukan pesawat baru, bukan Sky Truck lagi. Pesawat yang lain," terangnya.
Mantan Kalemdikpol ini menambahkan bagi keluarga korban, Polri akan memberikan santunan dan bantuan.
Terutama, anak-anak korban yang ingin menjadi anggota Polri akan disiapkan menjadi anggota Polri.
Untuk diketahui, bertempat di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangsel, Jumat (16/12/2016) sore, dilakukan acara serah terima jenazah korban pesawat Sky Truck milik Polri yang hilang kontak dan jatuh di perairan Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (3/12/2016) lalu.
Upacara penyerahan jenazah ini dipimpin langsung oleh Wakapolri, Komjen Syafruddin. Selanjutnya delapan jenazah akan disemayamkan di Hanggar Pondok Cabe.
Sesuai rencana, besok Sabtu (17/12/2016), jenazah akan dimakamkan di Depok, Sawangan, dan pemakaman keluarga di Teluk Gong. Selain itu ada pula jenazah yang dibawa pulang ke kampung halaman.
"Hari ini, Jumat 16 Desember 2016, saya Syafruddin pangkat Komjen, jabatan Wakapolri selaku Inspektur Upacara dengan ini menerima jenazah almarhum korban musibah pesawat Sky Truck. Kami, Polri mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya,"ucap Syafruddin.
Lebih lanjut, Kabid Dokkes Polda Kepri, AKBP Djarot Wibowo mengatakan dalam prosesi penerimaan jenazah ada 11 peti yang diserahkan.
11 peti ini terdiri dari delapan jenazah yakni Abdul Munir, Jafran, Budi Waluyo, Suwarso, Joko Sungatno, Andi Junaedi, Eri Dwi Pranada, dan Erwin.
"Tadi peti jenazahnya ada delapan yang teridentifikasi, tiga peti lainnya berisi barang-barang korban. Jadi total seluruhnya ada 11 peti. Yang lima jenazah belum ditemukan," ungkap Djarot Wibowo.
Djarot Wibowo melanjutkan operasi pencarian yang dilakukan Basarnas sudah dihentikan. Namun Polri tetap melakukan operasi DVI tanpa batas manakala ada nelayan atau masyarakat yang menemukan jenazah korban.
Terakhir lantaran 13 korban meningga dunia saat bertugas, seluruhnya mendapat kenaikan pangkat lebih tinggi sesuai dengan surat keputusan Kapolri yang berlaku sejak Kamis (15/12/2016) kemarin.
Berikut data 13 korban :
1. Abdul Munir M, Kompol anumerta
2. Safran, Kompol anumerta
3. Tonce Alfianus Manao, Kompol anumerta
4. Budi Waluyo, Kompol anumerta
5. Eka Barokah Fitriani, Kompol anumerta
6. Erwin, Aipda anumerta
7. Joko Sungatno, Bripka anumerta
8. Suwarno, Bripka anumerta
9. Joko Sujarwo, Bripka anumerta
10. Andi Junaedi, Brigadir anumerta
11. Mustofa Zahroni, Brigadir anumerta
12. Eri Dwi Pradana, Briptu anumerta
13. Rizal Ilmi Irawan, Briptu anumerta