TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Tim Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88 menggerebek sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016) pagi. Rumah itu diduga ditempati terduga teroris.
Pengungkapan rencana teror ini merupakan kesekian kalinya dalam bulan Desember ini.
Sebelumnya, hari Sabtu (10/12/2016) lalu polisi menggerebek sebuah rumah kontrakan di Jalan Bintara VIII RT 04/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Dari kamar seluas 3x3 meter ini yang disewa pelaku, terdapat bom seberat 3 kilogram yang rencananya akan diledakkan di obyek vital.
Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Div Humas Polri, Kombes Awi Setiyono, mengatakan bom itu tergolong bom yang mempunyai daya ledak tinggi atau high explosion.
Purworejo
Selang beberapa hari setelah penggerebekan terduga teroris di Bekasi, Mabes Polri akhirnya juga melakukan penangkapan terhadap terduga teroris perempuan, Ika (34), Kamis (15/12/2016).
Ika Puspitasari tercatat sebagai warga Dusun Tegalsari, Desa Brenggong, Kabupaten Purworejo.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan Ika Puspitasari ternyata calon pengantin yang akan melakukan aksi bom bunuh diri di luar Pulau Jawa.
Selain menangkap Ika Puspitasari, Densus 88 juga menyita barang bukti berupa buku, telepon seluler, paspor, dan identitas terduga teroris.
"Update kasus terorisme yang belakangan dilakukan Densus 88, mulai dari bom Panci Bekasi hingga di Solo pada Minggu (18/12/2016) kemarin, didapatkan ada dua calon pengantin yang seluruhnya perempuan," ucap Martinus, Senin (19/12/2016) di Mabes Polri.
Martinus melanjutkan calon pengantin pertama yakni Dian Yulia Novi yang akan melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Merdeka.
Kedua, Ika Puspitasari yang akan melakukan aksi bom bunuh diri di luar Pulau Jawa.
Solo
Berlanjut dari penangkapan terhadap Ika Puspitasari, dilakukan penangkapan pula di Solo, Minggu (18/12/2016) terhadap dua terduga teroris yakni Tri Setiyoko (TS) dan Yasir (YSR).
Tri Setiyoko, warga Kampung Sewu ditangkap saat sedang kerja bakti.
Sementara Yasir, warga Kampung Losari ditangkap sekitar satu jam setelah Tri Setiyoko ditangkap.
Selain menangkap keduanya, Densus 88 juga melakukan penggeledahan.
Penggeledahan pertama di rumah Tri Setiyoko, Densus 88 menemukan bahan kimia, paku seberat 10 kilo gram, telepon genggam, dan peralon.
Sedangkan di rumah Yasir, polisi menemukan beberapa dokumen, termasuk empat paspor milik Yasir.
"TS dan YSR ini hasil pengembangan dari yang di Purworejo. TS dan YSR berperan sebagai peracik bom yang akan diledakkan oleh Ika Puspitasari," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.
Mengenai target bom bunuh diri di luar Pulau Jawa, Martinus mengaku hal tersebut masih dalam penyelidikan dan perlu dikonfirmasi lagi kepada para terduga teroris.
Namun, menurut informasi yang berkembang, sasaran di luar Pulau Jawa yang dimaksud yakni, Pulau Bali, tepatnya Ika Puspitasari akan beraksi saat pergantian tahun baru 2017 nanti.
Tasikmalaya
Di waktu yang hampir bersamaan, Densus 88 Mabes Polri menangkap suami dan istri yang menyewa rumah di Jalan Padasuka, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 04.30 WIB. Suami dan istri itu diduga terlibat ke dalam kelompok teroris Solihin yang ditangkap beberapa waktu lalu.
"Tim Densus 88 Mabes Polri dibantu Polres Tasikmalaya menangkap terduga teroris," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, kepada wartawan.
Dikatakan, terduga teroris yang ditangkap berinisial TS alias Ummu Abza (37) dan HG. Keduanya digiring ke Markas Polres Tasikmalaya Kota untuk dimintai keterangan.
Menurut Yusri, TS ditangkap atas dugaan keterlibatan, menawarkan jihad, memberikan motivasi dan mempertemukan DYN, pelaku rencana serangan teror di Bekasi dengan Solihin.