TRIBUNNEWS.COM - Helmi Hendriyana (29), salah seorang terduga teroris asal Kota Tasikmalaya yang tewas dalam penggerebakan di Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016) pagi dikenal tetangganya sebagai sosok pendiam sejak menikah.
Sejak kecil sampai dewasa dan berkeluarga, Helmi tinggal bersama orangtuanya di Kampung Gunung Kondang, Kelurahan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Beberapa tetangga dan kerabatnya pun mengenal betul salah seorang sel kelompok teroris tersebut.
"Saya tak menyangka dia seperti itu. Di kampung ini Helmi lebih dikenal dengan nama panggilan Apep. Apep ini orangnya biasa-biasa dan taat beribadah, apalagi rumahnya di samping masjid dan pesantren. Tapi terlihat berubah menjadi pendiam semenjak menikah dan jarang bergaul lagi dengan warga sekitar," terang Juna (45), salah seorang warga setempat kepada wartawan, Rabu
Menurut Juna, warga di sini kaget ada warganya yang tewas digerebek Tim Densus 88 karena masuk jaringan teroris. Padahal, belum genap sebulan, Apep masih terlihat mondar-mandir di kampungnya mengantarkan air mineral galon sebagai pekerjaan sehari-harinya.
"Belum sebulan ini saya masih melihat Apep ada di kampung ini. Kami di sini warga kaget kok tiba-tiba melihat di televisi ada Apep jadi korban tewas setelah kontak senjata dengan polisi di Tangerang," kata dia.
Keluarga Apep selama ini dikenal sebagai orang baik dan tak pernah terlibat masalah apapun. Sehingga warga di tempat tinggal Helmi tak menyangka bahwa salah satu tetangganya terlibat jaringan teroris selama ini.
"Aduh tak nyangka banget," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak tiga orang yang diduga teroris tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016).