News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Minta Perusahaan Tak Jadikan Anak Magang Tukang Fotokopi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani (kanan) mendampingi Presiden RI Joko Widodo koferensi pers mengenai peluncuran uang baru di Gedung Bank Indonesia, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2016). Pemerintah resmi mengedarkan 7 uang kertas dan 4 uang logam baru. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menekankan, di era persiangan global yang semakin sengit, kemampuan sumber daya manusia di Indonesia harus terus ditingkatkan.

Sebab, SDM merupakan kunci dalam memenangkan kompetisi global antarnegara.

"Termasuk kemampuan tenaga kerja indonesia, agar langsung bisa bekerja setelah lulus dari pendidikan," kata Jokowi saat membuka Dekarasi Pemagangan Nasional di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016).

Jokowi mengapresiasi program Pemagangan Nasional yang merupakan kerja sama Kementerian Tenaga Kerja dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Baca: Komentar Jokowi soal Fenomena Om Telolet Om

Melalui program ini, sebanyak 2.648 perusahaan di wilayah Jawa Barat nantinya akan menampung 200.000 orang yang akan bekerja magang.

Setelah magang selesai, peserta bisa mengikuti ujian untuk mendapat sertifikat kompetensi.

"Sertifikat ini sangat penting untuk melanjutkan kerja di tempat magang atau kerja di tempat lain. Lebih bagus kalau buka usaha sendiri. Karena yang dapat sertifikat kemampuannya sudah melebihi standar," ujar Jokowi.

Baca: Jokowi: Yang Bersuara Banyak Pekerja Tiongkok Masuk Indonesia Itu Ngitungnya Kapan ?

Khusus untuk perusahaan, Jokowi meminta agar para peserta magang benar-benar diberi kesempatan untuk bekerja sesuai kompetensinya masing-masing.

"Seperti kata Pak Menteri Tenaga Kerja tadi, jangan sampai peserta magang cuma jadi tukang fotokopi atau buat kopi," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, nantinya program ini akan dilanjutkan di provinsi lainnya di seluruh Indonesia.

Diharapkan program ini bisa menciptakan jutaan pekerja yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing.

"Saya sudah minta jumlahnya tidak mau hanya 100 atau 1000 karena kebutuhan kita kita jutaan," tambahnya.

 
Penulis
: Ihsanuddin

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini