TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Untuk memastikan pelayanan angkutan Natal dan Tahun Baru berjalan lancar, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan ke kota Surabaya meninjau pelayanan Bandara Juanda, Stasiun Gubeng, dan Terminal Bus Purabaya, Jumat (30/12).
"Kami datang ke Surabaya untuk memastikan angkutan Natal dan Tahun Baru berjalan baik dan lancar," jelas Menhub Budi.
Dalam tinjauannya, Menhub Budi meminta kepada pihak Bandara, Stasiun, dan Terminal Bus untuk menyiapkan personil yang cukup untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terjadi pada akhir tahun ini.
"Jelang puncak pergerakan penumpang yang diprediksi terjadi pada 1 Januari 2017. Kita harapkan teman-teman di lapangan lebih teliti dengan jumlah personil dan menyiapkan tim-tim yang harus berjaga-jaga," ujarnya.
Menhub juga meminta untuk lebih meningkatkan keamanan dan keselamatan, baik itu di bandara, stasiun, maupun di terminal, dengan melakukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara lain dengan TNI, Kepolisian, Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lainnya.
Lebih lanjut, Menhub Budi mengungkapkan, bahwa Kemenhub beserta stakeholder lainnya telah mempersiapkan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru dengan baik. Persiapan-persiapan yang telah dilakukan, lanjutnya, diantaranya yaitu, melakukan koordinasi dengan banyak pihak seperti, Kepolisian, Kementerian PU PERA, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah, dan lain-lain.
Langkah lainnya yaitu, merekomendasikan mekanisme untuk mengatur volume kepadatan di semua fasilitas transportasi baik itu kepadatan kendaraan maupun penumpang, sebelum melebihi kapasitas maksimalnya.
"Pada dasarnya fasilitas transportasi merupakan fasilitas yang punya batasan volume kapasitas. Oleh karena itu kita telah rekomendasikan agar kapasitas itu di manage dengan baik. Kalau mengatur di bandara lebih gampang karena ada tiket, jadi volume penumpang tidak mungkin melebihi kapsitasnya. Tetapi, yang sulit itu mengatur volume kendaraan di jalan raya, dan mengatur volume penumpang pada kapal-kapalĀ di Indonesia Bagian Timur," ungkapnya.
Untuk mengatur kepadatan di ruas jalan rawan macet, Menhub Budi mengungkapkan, telah menyiapkan cara-cara untuk membatasi volume kendaraan agar tidak melebihi kapasitas jalan sehingga menimbulkan kemacetan panjang. Caranya dengan menerapkan sistem buka tutup jalan serta memberikan alternatif jalan lain bila antrian kendaraan sudah mulai panjang.
"Untuk jalur tol yang padat seperti di Cipali kita lakukan itu. Sementara terkait adanya masalah pada jembatan Cisomang, kami juga telah mengeluarkan edaran untuk dilakukan pengaturan kendaraan," imbuhnya.
Sementara, terkait pengaturan volume penumpang kapal di wilayah timur Indonesia, Menhub menegaskan telah meminta kepada Shipper untuk lebih konservatif membatasi penumpang sesuai kapasitasnya.
Bahkan untuk lebih memastikan pelayanan berjalan baik, Menhub Budi telah menugaskan jajarannya di Kemenhub, untuk memantau langsung kondisi di lapangan di beberapa wilayah di Indonesia.
"Saya sudah menugaskan eselon 1 dan 2 keliling Indonesia. Ada yg ke Sorong, Manado, Makassar, NTT, Medan, dan sebagainya," tandasnya