TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka penduduk miskin secara nasional turun pada periode Maret sampai September 2016.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 250.000 jiwa. Kemiskinan ini dilihat sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan.
Penghitungan garis kemiskinan ini juga diukur dengan memasukan pengeluaran pemerintah, sandang, pendidikan, dan kebutuhan non pangan lainnya.
Meski jumlah penduduk miskin urun, BPS mencatat kesenjangan antara penduduk desa dan kota masih tinggi. September 2016, penduduk miskin di kota mencapai hampir 14 persen, sementara di desa mencapai 7,7 persen.(*)