“Ini bukan ikan yang busuk. Saya punya keyakinan bahwa Pak Rano Karno dan Pak Haji Embay bukan tipe ikan yang kepalanya busuk,” kata Ruki.
Mantan ketua lembaga antirasuah itu menyebut Banten akan lebih baik di tangan Rano-Embay.
Rano telah memberikan bukti kepada masyarakat Banten.
“Kalau dulu saya ke Kumpai (Kabupaten Lebak) ke kampung saya shockbreaker mobil saya bisa patah. Tapi sekarang di era Pak Rano saya akan pulang bawa sedan,” kata Ruki memberikan bukti.
Pensiunan Jendral Polisi itu memberikan orasi politiknya didampingi tokoh pendiri Banten Muchtar Mandala (Pemilik Nyi Mas Ropoh yang dijadikan tempat musyawarah Akbar pembentukan provinsi Banten), Embay Mulya Syarief, dan cucu dari Kyai Wasyid dari Geger Cilegon Kyai Mansur Muhyiddin.
Selain dari Tokoh pendiri Banten hadir juga dari kalangan aktivitas seperti Uday Suhada, Rudi Hermawan dan beberapa aktivis lainnya yang konsisten dalam pemberantasan korupsi.
Sementara dari jajaran Partai hadir juga Mantan Bupati Lebak dua Periode, Mulyadi Jayabaya, Irgan Chairul Mahfiz, Muhammad Hasbi, Dedi Ramanta dan yang lainnya.
Pada kesempatan tersebut Rano Karno mengungkapkan telah menyelesaikan pekerjaan rumah di Banten yang digagasnya.
"Alhamdulillah berkat kerja keras, APBD Banten kita sudah mencapai 10,3 Triliun. Kita kemarin bekerja 1,5 tahun. Karena itulah saya ingin melanjutkan pembangunan ini," ujar pemeran si Doel ini.
Sementara Embay Mulya Syarif menegaskan berapapun APBD Banten jika tidak dikelola dengan benar dan dikorupsi tidak akan ada manfaatnya.
"Karena itulah mari bersama sama berjuang untuk Banten bebas korupsi," kata Embay.